Para penjaga perbatasan dan tentara Finlandia mulai mendirikan penghalang, termasuk yang berupa penghalang beton dengan kawat berduri di atasnya – di beberapa titik penyeberangan di perbatasannya yang panjang dengan Rusia. Penghalang itu didirikan agar dapat mengatasi arus masuk migran dengan lebih baik, kata para pejabat, Rabu (22/11). Finlandia mengatakan akan menutup tiga lagi pos perbatasannya, menyisakan hanya satu titik yang terbuka bagi para migran yang mencari suaka.
Sekitar 600 migran tanpa visa dan dokumen yang memadai, kebanyakan dari Timur Tengah dan Afrika, telah tiba di Finlandia pada bulan November, sementara pada September dan Oktober lalu hanya beberapa puluh migran. Mereka yang datang mencakup warga Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman, Kenya, Maroko dan Somalia, kata para petugas perbatasan.
“Kami perlu melakukan ini untuk memelihara ketertiban (di pos-pos perbatasan) dan menjamin keamanan lalu lintas perbatasan yang legal,” kata Tomi Tirkkonen, wakil komandan distrik penjaga perbatasan Kainuu di Finlandia Timur kepada Associated Press.
Kremlin telah menyatakan penyesalan atas keputusan Finlandia untuk menutup pos-pos perbatasan dan menolak klaim otoritas Finlandia bahwa Rusia telah mendorong masuknya migran di perbatasan untuk menghukum Finlandia karena bergabung dengan NATO.
Distrik Tirkkonen memantau dan mengawasi dua dari sembilan titik penyeberangan di perbatasan dengan Rusia, yang panjangnya 1.340 kilometer. Perbatasan ini juga berfungsi sebagai batas eksternal Uni Eropa dan merupakan batas timur laut NATO.
Pemerintah Finlandia memutuskan untuk menutup empat penyeberangan yang sibuk dengan Rusia di Finlandia Tenggara pekan lalu terkait kekhawatiran mengenai pelanggaran oleh para petugas perbatasan Rusia.
Rabu malam, PM Petteri Orpo memberitahu wartawan bahwa langkah-langkah yang diambil pada 16 November lalu “sayangnya belum dapat menghentikan fenomena ini.”
Ia mengatakan pemerintah akan menutup tiga lagi pos penyeberangan - Vartius, Kuusamo dan Salla – dan hanya membuka Raja-Jooseppi, pos perbatasan paling utara Finlandia dengan Rusia.
Pos tersebut terletak sekitar 1.100 kilometer sebelah utara ibu kota, Helsinki, dan hingga Sabtu, akan tetapi menjadi satu-satunya pos penyeberangan Finlandia yang menerima permohonan suaka dari migran yang datang dari Rusia.
“Tidak diragukan lagi Rusia memperalat para migran” sebagai bagian dari “perang hibridnya” melawan Finlandia, kata Menteri Luar Negeri Elina Valtonen pada hari Rabu. Finlandia bergabung dengan NATO pada April lalu setelah puluhan tahun menjalin hubungan persahabatan militer yang pragmatis dan nonblok dengan Moskow.
“Kami punya bukti yang menunjukkan bahwa, tidak seperti sebelumnya, bukan hanya otoritas perbatasan Rusia yang membiarkan orang-orang tanpa dokumentasi yang layak memasuki perbatasan Finlandia, tetapi mereka juga secara aktif membantu mereka ke zona perbatasan,” kata Valtonen dalam wawancara dengan Associated Press hari Rabu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Rabu mengatakan bahwa otoritas Rusia siap bekerja sama dengan para pejabat Finlandia untuk mencapai kesepakatan mengenai isu perbatasan. Ia berpendapat bahwa Finlandia seharusnya “mengemukakan kekhawatirannya untuk mengupayakan solusi yang dapat disepakati bersama atau menerima penjelasan,” lanjutnya. [uh/ab]
Forum