Kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Selasa (9/1) mengatakan melancarkan serangan drone yang menargetkan sebuah pangkalan militer Israel. Ini merupakan pembalasan atas tewasnya seorang komandan senior Hizbullah dan wakil pemimpin kelompok militan Hamas.
Hamas mengatakan drone itu ditujukan untuk menyerang pangkalan Israel di Safed, area yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.
Militer Israel mengatakan meluncurkan pencegat untuk menangkis beberapa drone yang melintas dari Lebanon ke teritori Israel dan bahwa sebuah proyektil jatuh di sebuah pangkalan di Israel Utara. Militer mengatakan tidak ada korban dan tidak ada kerusakan akibat serangan itu.
Para pejabat keamanan melaporkan serangan drone Israel hari Selasa menghantam sebuah mobil di Lebanon Selatan, menewaskan tiga orang.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Lebanon Selatan yang menewaskan seorang komandan, yang diidentifikasi oleh Hizbullah sebagai Wissam al-Tawil. Menurut seorang pejabat keamanan, Tawil berperan memimpin operasi Hizbullah di daerah tersebut.
Israel mengatakan militernya menghantam target-target Hizbullah pada hari Senin, tetapi Israel tidak berkomentar mengenai kematian Tawil.
Tawil adalah militan paling senior Hizbullah yang tewas sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel Selatan memicu perang habis-habisan di Gaza dan pertempuran sporadis antara Israel dan Hizbullah.
Israel melanjutkan serangan udara dan daratnya terhadap militan Hamas di Jalur Gaza pada hari Selasa, termasuk di antaranya serangan udara di Gaza Tengah dan di kawasan Khan Younis di Gaza Selatan. Menurut militer Israel, serangan tersebut menewaskan sekitar 40 militan Palestina di Khan Younis.
Para penghuni kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah mengatakan pasukan Israel melakukan penembakan dan terlibat baku tembak dengan militan.
PBB telah memperingatkan dampak buruk konflik itu terhadap warga sipil di Gaza. Sebagian besar penduduk di sana telah lari meninggalkan rumah mereka dan petugas bantuan kemanusiaan serta fasilitas-fasilitas kesehatan menghadapi kesulitan dalam memberikan bantuan.
“Meningkatnya serangan di kawasan tengah Gaza dan Khan Younis menyebabkan korban meningkat dengan cepat dan menimbulkan konsekuensi menghancurkan bagi puluhan ribu warga sipil, kebanyakan dari mereka telah lari menyelamatkan diri dari kota Gaza dan bagian utara Gaza ke Kawasan Tengah,” kata badan kemanusiaan PBB hari Senin.
Badan PBB tersebut juga mengatakan pihak berwenang Israel berulang kali menolak upaya mitra-mitra kemanusiaan untuk mengirimkan pasokan medis mendesak untuk Gaza Utara, menyebabkan lima rumah sakit di sana tidak memiliki pasokan dan peralatan medis untuk menyelamatkan nyawa.
Para pejabat Israel telah mengatakan bahwa pertempuran akan berlanjut selama beberapa bulan lagi karena tentara berupaya melenyapkan kontrol Hamas atas Jalur Gaza, mengakhiri ancaman kelompok militan itu terhadap Israel dan membebaskan 129 orang yang diduga masih disandera Hamas.
Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dalam serangan Oktober lalu terhadap Israel dan menyandera 240 orang. Kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 23.200 orang Palestina, dengan sebagian besar Gaza menjadi reruntuhan, dan 85 persen dari 2,3 juta orang populasinya mengungsi. [uh/ab]
Forum