Pemerintahan Biden mengirimkan sinyal yang beragam karena terus menolak seruan yang meningkat untuk menghentikan permusuhan antara Israel dan Hamas, pada saat yang sama Presiden Joe Biden tampaknya berusaha memenuhi seruan sebagian warga AS untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.
John Kirby, koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional, menegaskan kembali posisi lama pemerintah bahwa gencatan senjata pada saat ini hanya akan menguntungkan Hamas. Israel menegaskan serangan militernya akan berhenti hanya setelah Hamas yang ditetapkan AS sebagai kelompok teror itu dilenyapkan.
"Kita terus mendukung jeda kemanusiaan namun bukan gencatan senjata secara umum saat ini," kata Kirby kepada VOA dalam jumpa pers di Gedung Putih pada Selasa (9/1). "Presiden tidak memberi sinyal perubahan sama sekali."
Menanggapi para pencemooh yang mendesaknya untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza pada hari Senin (8/1), Biden mengatakan ia "diam-diam telah bekerja sama dengan pemerintah Israel" menggunakan segala cara yang dimilikinya "untuk mengurangi dan mengeluarkan mereka dari Gaza."
"Saya memahami semangatnya," kata Biden, berbicara kepada kelompok yang menyela pidatonya selama acara kampanye di South Carolina sambil meneriakkan "Gencatan senjata. Sekarang!" Insiden tersebut merupakan salah satu demonstrasi publik yang paling menonjol mengenai bagaimana konflik Israel-Hamas memecah belah pemilih AS menjelang pemilihan presiden 2024 pada bulan November mendatang.
Wendy Pearlman, profesor studi Timur Tengah di Universitas Northwestern mengatakan pernyataan Biden tersebut merupakan “penghinaan” terhadap rakyat Amerika yang “menuntut kepemimpinan AS” untuk menghentikan perang. [my/rs]
Forum