Para pemilih di New Hampshire pada Selasa (23/1) mengusung mantan Presiden Donald Trump semakin dekat dengan nominasi Partai Republik. Setelah menempati posisi pertama di kaukus Iowa, dia kini meraih kemenangan di New Hampshire. Dalam pidato kemenangannya, dia seolah-olah telah memastikan diri bersaing dalam pemilu nasional pada bulan November.
“Kami telah mengalahkan Biden. Menurut saya pendapat kita benar, imigrasi adalah masalah besar, ini masalah besar. Ada jutaan orang yang masuk ke negara kita secara ilegal," kata Trump.
Para pemilihnya tidak pernah goyah. Misalnya, seorang pendukung bernama Chris Compas telah memilih Donald Trump pada setiap pemilu.
“Saya akan menyerahkan hidup saya untuk pria itu," ujarnya.
Sementara itu, Nikki Haley yang kalah dalam kontes itu menyampaikan pidatonya.
“Persaingan ini masih jauh dari selesai. Masih ada puluhan negara bagian yang belum menyelenggarakannya," kata dia.
Mantan Duta Besar Amerika untuk PBB itu mempersempit kekalahannya dari Trump berkat pemilih independen seperti Jessica Minasian di negara bagian tersebut.
“Seperti sebagian besar dari kami, kami hanya mencari pilihan lain, seseorang yang bisa menggantikan kami dan ketika kami terpecah, dan kami ingin menyatukan semua orang dan menjadi orang Amerika," kata Minasian.
VOA berbicara dengan sejumlah pemilih independen, dan mereka mengaku hendak memilih Haley. VOA menanyakan tentang hal itu kepada Donald Trump, Jr, ketika dia tiba untuk menyambut para sukarelawan.
“Mereka bukan independen. Mereka adalah Demokrat," tuturnya.
Partai Demokrat punya kekhawatiran tersendiri. Plakat kampanye mengenai “Tulis Nama Biden” bermunculan di kota kecil Plymouth. Karena adanya perubahan kalender nasional Partai Demokrat, nama presiden tidak tercantum dalam surat suara, namun dia tetap menang dengan mudah.
Dari negara bagian New Hampshire, semua mata kini tertuju ke selatan untuk pemilihan pendahuluan berikutnya di negara bagian South Carolina.
“Bagi Trump, South Carolina merupakan peluang untuk menunjukkan bahwa dia bisa mengalahkan salah satu lawannya, Nikki Haley di kandangnya sendiri," kata Chris Galdieri, guru besar ilmu politik di St. Anselm College. [lt/ab]
Forum