Presiden Joe Biden tidak akan menghilangkan bagian sensitif dalam sebuah laporan dari penasihat khusus Departemen Kehakiman yang menyelidiki penanganannya terhadap dokumen rahasia. Demikian dikatakan Gedung Putih pada hari Kamis (8/2).
Juru bicara kantor Penasihat Gedung Putih, Ian Sams mengatakan Gedung Putih memberi tahu Departemen Kehakiman bahwa mereka telah menyelesaikan peninjauan laporan itu Kamis pagi.
“Dalam upaya memenuhi janjinya untuk bekerja sama dan transparan dalam penyelidikan ini, presiden menolak untuk diberi hak istimewa atas bagian mana pun dari laporan tersebut,” katanya.
Penyelidikan selama setahun itu berpusat pada penyimpanan dokumen rahasia yang tidak tepat oleh Biden, sejak ia menjabat sebagai senator dan wakil presiden. Dokumen sensitif ditemukan pada tahun 2022 dan 2023 di rumahnya di Delaware dan di kantor pribadinya, yang ia gunakan sewaktu menjabat dalam pemerintahan Obama dan menjadi presiden.
Hal itu terjadi di tengah penyelidikan Departemen Kehakiman yang lebih luas, yang mengarah pada tuntutan terhadap mantan Presiden Donald Trump. Trump dituduh menyimpan dokumen-dokumen yang sangat rahasia secara tidak sah, setelah ia meninggalkan jabatannya dan menolak untuk menyerahkannya kepada pejabat federal ketika diminta. [ps/ka]
Forum