Berbagai informasi keliru di media sosial telah menyebabkan kebingungan menjelang pemilihan presiden yang akan diselenggarakan pada 14 Februari mendatang.
Berikut ini lima informasi keliru yang paling banyak beredar, menurut AFP, dan fakta sesungguhnya.
Pindah Agama
Tahun lalu, video-video yang mengklaim Anies Baswedan telah berpindah agam dan kini menganut ajaran Kristen telah ditonton puluhan ribu kali.
Video pertama menunjukkan capres Muslim ini dikelilingi orang-orang yang menyanyikan lagu Kristen. Video kedua menunjukkan seorang pria memanggilnya "Yohanes", sebuah nama Kristen.
Pemeriksaan fakta oleh AFP menemukan bahwa video-video tersebut menunjukkan dua peristiwa berbeda di mana Baswedan bertemu dengan para pendukungnya: satu dengan kelompok lintas agama dan satu lagi dengan seorang pendeta di Papua bagian timur
Pencalonan Anies sendiri didukung oleh dua partai politik Islam besar. Juru bicara Anies mengatakan kepada AFP bahwa dia masih seorang Muslim dan belum berpindah agama.
Dukungan Media
Sebuah video yang diposting di TikTok secara keliru mengklaim bahwa jurnalis terkemuka Indonesia Najwa Shihab mendukung calon presiden, Prabowo Subianto.
Klip yang telah ditonton jutaan kali itu memperlihatkan pembawa acara bincang-bincang populer itu menyebut nama Prabowo sambil memberi isyarat berbentuk hati dengan jari-jarinya.
Rekaman itu diambil dari wawancara tahun 2022 di mana Najwa ditanya tentang prediksi kepresiden. Dia menyebut ketiga kandidat tersebut: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Saat merujuk pada Prabowo, Najwa membuat isyarat hati dalam upayanya agar Prabowo tampil sebagai tamu di acara bincang-bincangnya, katanya kepada AFP. Sebagai seorang jurnalis, Najwa mengaku tidak pernah menyatakan dukungannya terhadap calon presiden mana pun.
Dukungan Presiden
Sebuah foto hasil editan yang beredar secara online menunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo memegang foto Anies Baswedan dengan teks yang menyatakan dukungan: "Andalah yang pantas menjadi presiden Indonesia."
Namun sesungguhnya, menurut AFP, foto aslinya adalah foto Jokowi yang sedang memegang bingkai potret dirinya sendiri. Foto itu sempat diunggah di Instagram pada tahun 2020 oleh Eko Sulistyo, mantan staf kepresidenan Jokowi.
Eko mengatakan kepada AFP bahwa potret presiden itu dibuat oleh seorang seniman yang merupakan penggemar pemimpin Indonesia itu.
Jago Bahasa Arab
Beberapa video memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menerjemahkan ucapan ke bahasa lain. Salah satu klip video menunjukkan Prabowo menyampaikan pidato dalam bahasa Arab tentang perang Israel-Hamas dan invasi Rusia ke Ukraina.
Seorang jurnalis AFP yang merupakan penutur asli bahasa Arab menemukan bahwa ucapan dalam video yang direkayasa tersebut mengandung berbagai kesalahan tata bahasa dan struktur kalimat yang aneh.Pernyataannya terputus-putus dan beberapa kata seperti "pengecualian" dan "akan" disisipkan secara acak.
Video aslinya memperlihatkan Prabowo berbicara dalam bahasa Indonesia di acara Kementerian Pertahanan.
Video serupa yang dihasilkan oleh AI juga tersebar di media sosial, memperlihatkanAnies berbicara bahasa Arab dan Jokowi berbicara bahasa Mandarin.
Minuman Keras
Di Indonesia, yang mayoritas penduduknya Muslim, meminum alkohol di depan umum adalah hal yang tabu. Sebuah video yang beredar online memperlihatkan Ganjar sedang menenggak botol minuman yang diduga mengandung alkohol.
Video itu menimbulkan kontroversi setelah muncul di TikTok, SnackVideo dan Facebook, dan sudah ditonton puluhan ribu kali.
Uji fakta AFP menemukan bahwa video aslinya adalah video yang diunggah di saluran YouTube bernama TASS Bukan Kantor Berita, yang menunjukkan Ganjar di sebuah acara peluncuran buku.
Sebuah saluran lokal mengonfirmasi bahwa mereka merekam video tersebut, dan mengatakan kepada AFP bahwa Ganjar sedang meminum teh botol, bukan minuman keras, dalam video tersebut. [ab/lt]
Forum