Tautan-tautan Akses

Sekjen NATO kepada Ukraina dan Sekutunya: 'Jangan Berkecil Hati'


Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memegang palu saat menghadiri pertemuan Dewan Atlantik Utara dalam sesi menteri pertahanan NATO di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 15 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Johanna Geron)
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memegang palu saat menghadiri pertemuan Dewan Atlantik Utara dalam sesi menteri pertahanan NATO di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 15 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Johanna Geron)

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO (North Atlantic Treaty Organization) Jens Stoltenberg pada Sabtu (24/2) mendesak Ukraina dan sekutunya untuk tidak “berkecil hati” ketika Presiden Rusia Vladimir Putin terus melakukan penyerangan berdarah dalam dua tahun terakhir.

"Situasi di medan perang masih sangat serius. Tujuan Presiden Putin untuk mendominasi Ukraina tidak berubah, dan tidak ada indikasi bahwa ia sedang menyiapkan perdamaian," kata Stoltenberg dalam rekaman untuk merayakan ulang tahun kedua invasi tersebut.

“Namun kita tidak boleh berkecil hati. Ukraina telah menunjukkan keterampilan luar biasa dan tekad yang kuat berulang kali.”

Peringatan kedua invasi tersebut terjadi ketika pasukan Ukraina yang kalah dalam persenjataan berjuang untuk mempertahankan garis depan dan keraguan muncul mengenai dukungan dari Amerika Serikat (AS) pada masa mendatang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membuat pernyataan pada awal kunjungan pertama Zelensky ke markas NATO sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, di Brussels. (Foto: AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membuat pernyataan pada awal kunjungan pertama Zelensky ke markas NATO sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, di Brussels. (Foto: AFP)

Stoltenberg merujuk pada janji bantuan militer baru-baru ini dari negara-negara NATO yang bernilai miliaran dolar.

“(Bantuan tersebut) meliputi kemampuan-kemampuan kunci, seperti amunisi artileri, pertahanan udara, dan kapal tempur. Serta peralatan dan suku cadang F-16, drone, dan peralatan ranjau.

"Dukungan lebih lanjut akan diberikan.”

Stoltenberg mengatakan Putin memulai perangnya untuk menutup pintu keanggotaan NATO di Kyiv.

“Namun, ia malah mencapai hal yang sebaliknya: Ukraina sekarang lebih dekat dengan NATO dibandingkan sebelumnya,” katanya.

"Ukraina akan bergabung dengan NATO. Ini bukan soal apakah, tapi kapan. Saat kami mempersiapkan Anda untuk hari itu, NATO akan terus mendukung Ukraina. Demi keamanan Anda, dan demi keamanan kami." [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG