Badan-badan PBB menyediakan pasokan medis yang mendesak, serta bahan bakar dan makanan untuk Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis di Jalur Gaza pada Senin (26/2).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pejabat PBB kini tengah menilai kerusakan dan bertemu dengan pasien dan staf medis di fasilitas tersebut
“Tingkat kehancurannya tidak terbayangkan. Namun, masih ada pasien di sini. Prioritas utama kami adalah mengidentifikasi sejumlah dari mereka dan merujuk mereka sehingga perawatan untuk mereka dapat dilanjutkan,” ujar Dr Athanasios Gargavanis, ahli bedah trauma dan petugas darurat di WHO.
Menurut WHO, rumah sakit Al-Amal memiliki 100 tempat tidur sebelum perang, memberikan perawatan medis terutama untuk anak-anak dan perempuan hamil, namun setelah kerusakan pada lantai tiga rumah sakit tersebut, kapasitasnya berkurang menjadi 60 tempat tidur.
Berbicara dari Jenewa pada Senin pada awal sesi enam minggu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Guterres menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan antara Israel dan Hamas dan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza. Dia juga menyoroti pelanggaran hak asasi manusia selama konflik berlangsung.
“Ada hubungan mendasar antara perdamaian dan hak asasi manusia. Hak asasi manusia mendapat serangan di semua lini, terutama dalam konflik, karena negara-negara mengabaikan komitmen pada Piagam PBB dan hukum humaniter internasional serta hukum hak asasi manusia internasional. Jadi, warga sipil juga terkena dampaknya, penderitaan yang sangat parah, dan kita melihat ini dalam pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional di Gaza,” kata Guterres.
Badan-badan PBB mengatakan bahwa sekitar seperempat penduduk Gaza berada dalam kondisi kelaparan, terutama di bagian utara Gaza. [lt/jm]
Forum