Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (29/2) memberikan pernyataan bahwa "terlalu dini untuk mengatakan" apakah Israel akan menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas yang akan membekukan perang yang sedang berlangsung.
"Kami sedang melakukan upaya-upaya besar untuk berhasil mencapai kesepakatan itu," kata Netanyahu, namun menambahkan bahwa pemerintahnya tidak akan "tunduk" pada "tuntutan-tuntutan" Hamas.
Ditambahkannya, "Kami bertekad untuk membawa kembali semua sandera dengan atau tanpa kesepakatan, kami akan bertempur hingga mencapai kemenangan penuh.”
Para perunding dari Amerika, Mesir dan Qatar telah mengupayakan sebuah kesepakatan kerangka kerja di mana Hamas akan membebaskan beberapa dari puluhan sandera yang mereka tahan, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dan penghentian pertempuran selama enam minggu.
Selama jeda sementara itu, negosiasi akan berlanjut untuk pembebasan sandera yang tersisa.
Menurut pihak berwenang Israel, dalam serangan 7 Oktober yang menyulut perang, Hamas menculik sekitar 250 orang. Sekitar 100 orang dibebaskan dalam gencatan senjata November lalu. Sementara sekitar 130 sandera masih ditahan. Israel mengatakan seperempat dari sisa sander aitu telah tewas.
Kementerian Kesehatan di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan hingga hari Kamis ini jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 30.035 orang. Sementara 70.457 orang lainnya luka-luka. [mim/em]
Forum