Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra pada Kamis (14/3) tiba dengan jet pribadi untuk mengunjungi Chiang Mai, kampung halamannya di Thailand Utara, untuk pertama kalinya sejak melarikan diri dari negara itu setelah kudeta militer tahun 2006.
Miliarder berpengaruh itu tampil menonjol dalam politik Thailand selama dua dekade. Pada periode tersebut partai Pheu Thai yang didukung keluarganya menang dalam hampir setiap pemilihan umum dan kini partai tersebut berkuasa.
Pada Agustus lalu ia kembali dari pengasingan diri selama 15 tahun untuk menghindari penjara karena dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Setelah enam bulan saja berada di rumah sakit penjara, Thaksin menerima pembebasan bersyarat pada Februari meski ia tidak melewatkan satu malam pun di penjara menjalani hukuman yang diringankan oleh raja dari delapan tahun menjadi satu tahun.
Thaksin, yang mengenakan masker dan penyangga leher, diapit oleh putrinya, Paetongtarn Shinawatra, Menteri Pertanian Thammanat Prompao dan puluhan pejabat pada saat kedatangannya untuk kunjungan tiga hari. Akan tetapi ia tidak berbicara kepada media.
“Rindu Anda,” kata seorang pendukung kepada Thaksin pada persinggahan pertamanya di sebuah taman, di mana ia bertemu puluhan orang. Thaksin memberi salam secara tradisional sebelum berswafoto dengan pendukungnya itu.
“Perdana Menteri di hati kami,” tulis keterangan di bawah foto Thaksin yang menghiasi jaket seorang pendukung lainnya.
Pada waktu ia dibebaskan dari penjara, seorang pejabat mengatakan Thaksin “benar-benar sakit,” memerlukan kursi roda dan menggunakan gendongan tangan.
Menteri Kehakiman Tawee Sodsong mengatakan Thaksin telah meminta izin bagi kunjungan itu untuk mencari pengobatan alternatif dan memberi penghormatan kepada leluhurnya.
Para pengecam mengeluhkan perlakuan lunak terhadap Thaksin. Kepulangan Thaksin tahun lalu bertepatan dengan hari ketika sekutunya yang juga pendatang baru dalam dunia politik, Srettha Thavisin dipilih sebagai perdana menteri. Ini membuat banyak pihak mencurigai adanya kesepakatan antara Thaksin dan musuh-musuh kuatnya di kalangan militer royalis.
Thaksin dan pemerintah telah menepis spekulasi tersebut. [uh/ab]
Forum