Ribuan orang turun ke jalan di Tel Aviv pada Kamis (14/3) untuk menyerukan wajib militer bagi pria Yahudi ultra-Ortodoks.
Para pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu menuntut diakhirinya pengecualian terhadap pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer.
Pengecualian itu sudah lama menjadi sumber perselisihan yang muncul karena semakin banyak warga sekuler yang tidak senang dengan mobilisasi pasukan cadangan oleh negara untuk diterjunkan ke perang Gaza yang merugikan.
Media berita Israel Ynet melaporkan bahwa sekitar 10.000 orang ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut.
Mahkamah Agung Israel pada tahun 2018 membatalkan undang-undang yang memberikan pengecualian terhadap pria Yahudi ultra-Ortodoks dari wajib militer, dengan alasan perlunya beban dinas militer ditanggung bersama oleh seluruh masyarakat Israel.
Parlemen Israel gagal menghasilkan peraturan baru, sementara penangguhan wajib militer bagi pria Yahudi ultra-Ortodoks yang diberikan pemerintah berakhir pada bulan Maret. [rd/jm]
Forum