Pascaserangan teror di gedung konser di pinggiran kota Moskow dan klaim tanggung jawab dari afiliasi kelompok ISIS, Italia kini mengikuti jejak Prancis untuk meningkatkan keamanannya, Senin (25/3).
Serangan itu membuat negara-negara Eropa kembali meningkatkan kewaspadaannya akan risiko kelompok ekstremis, khususnya yang terafiliasi dengan Asia Tengah, menjelang sejumlah perhelatan akbar yang akan digelar di benua itu seperti Olimpiade Paris dan Liga Champion UEFA di Jerman.
Prancis sebelumnya pada hari Minggu (24/3) telah meningkatkan status siaga keamanannya ke tingkat tertinggi. Di Italia, pertemuan dewan keamanan nasional pada Senin memutuskan untuk meningkatkan pengamanan pada Pekan Suci menjelang Paskah pada akhir pekan ini.
Menurut keterangan resmi tertulis dari Kementerian Dalam Negeri Italia, tindak pengawasan dan pemeriksaan akan ditingkatkan, khususnya di tempat transit dan berkumpul orang-orang, serta sejumlah lokasi sensitif. Pasalnya, Paus Fransiskus memiliki jadwal acara yang padat di Roma dan Vatikan menjelang Minggu Paskah.
Di Jerman, Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa ancaman ekstremis muslim “masih akut” tetapi penilaian risiko dari aparat setempat sejauh ini tidak berubah pascaserangan Moskow.
Di Serbia, polisi rahasia dengan senapan mesin terlihat berpatroli di jalanan Beogard selama akhir pekan lalu. Presiden Aleksandar Vucic mengatakan, polisi berpakaian preman juga akan mengawasi tempat-tempat olahraga dan pusat perbelanjaan di ibukota.
Langkah Presiden Vucic ini dikritik pihak oposisi yang menilai langkah tersebut tidak perlu dan dirancang untuk menakut-nakuti masyarakat. [ti/ka]
Forum