Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (1/5) bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, sementara pembicaraan berlanjut di Kairo untuk menyelesaikan rincian upaya gencatan senjata dalam perang Israel dengan militan Hamas di Gaza.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Blinken “menegaskan bahwa Hamas-lah yang menghalangi gencatan senjata.” Kelompok militan itu sejauh ini telah menolak menerima rencana yang menyerukan penghentikan perang selama beberapa pekan, seiring dengan kegagalan Hamas membebaskan sandera yang ditahannya sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.
Tetapi, bahkan ketika Blinken menyalahkan Hamas atas tidak tercapainya gencatanya senjata, Miller mengatakan bahwa Blinken memberitahu Netanyahu bahwa AS tetap menentang seruan pemimpin Israel untuk melakukan serangan darat di Rafah, kota di bagian selatan Gaza. Israel mengatakan berencana untuk menyingkirkan empat batalion Hamas yang tersisa di sana.
AS, PBB dan banyak pejabat dunia lainnya telah menyatakan menentang serangan terhadap Rafah karena lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung di sana. Kebanyakan dari mereka pindah ke sana karena diperintahkan oleh militer Israel untuk mengungsi dari rumah mereka di bagian utara Gaza pada pekan-pekan pertama perang.
Netanyahu mengatakan ofensif itu diperlukan untuk memenuhi target Israel melenyapkan Hamas dari Gaza, dan bahwa serangan itu akan berlangsung dengan atau tanpa kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Hamas.
Setelah bertemu sebelumnya dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Tel Aviv, Blinken berbicara tentang pembicaraan gencatan senjata. Ia mengatakan, “Ada proposal tersedia, dan sebagaimana yang telah kami katakan, tidak ada penundaan, tidak ada alasan, waktunya adalah sekarang.”
Kairo menjadi tuan rumah pembicaraan yang melibatkan para mediator AS, Mesir dan Qatar, yang telah menghasilkan proposal gencatan senjata terbaru.
Blinken juga terus menekankan tentang perlunya mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk memberi makan orang-orang Palestina yang kelaparan.
“Pada saat yang sama, bahkan ketika kami sedang bekerja dengan tekad tiada henti untuk mencapai gencatan senjata yang akan membawa pulang para sandera, kami juga harus fokus pada orang-orang di Gaza yang menderita akibat baku tembak yang disebabkan oleh Hamas,” sebutnya.
Blinken telah berulang kali meminta Hamas agar menerima proposal gencatan senjata dalam lawatannya ke kawasan, yang mencakup kunjungan sebelumnya ke Arab Saudi dan Yordania.
Herzog mengatakan pembebasan sandera oleh Hamas “adalah dan harus menjadi prioritas utama masyarakat internasional.”
Seusai pertemuan dengan Herzog, Blinken berbicara dengan para demonstran di luar yang membawa poster dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan tentang pemulangan para sandera di Gaza.
Blinken memberitahu para demonstran bahwa ia telah bertemu dengan keluarga para sandera dan mengatakan kepada mereka, “Membawa pulang orang yang Anda cintai adalah inti dari semua yang kami coba lakukan.” [uh/ns]
Forum