Pihak berwenang di provinsi Baluchistan, Pakistan, menyalahkan tersangka pemberontak Baluch atas pembunuhan Kamis (9/5) dini hari terhadap sedikitnya tujuh tukang cukur dari provinsi Punjab.
Insiden ini terjadi di kota pesisir Gwadar, di mana sebuah perusahaan Tiongkok membangun dan mengoperasikan pelabuhan laut dalam di Laut Arab. Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Kamis itu.
Kelompok pemberontak Baluch yang terlarang, termasuk Tentara Pembebasan Baluch (BLA), pada masa lalu mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menarget orang-orang Punjab dan pemukim dari daerah lain Pakistan di Baluchistan. Mereka mengklaim bahwa para korban berafiliasi dengan pasukan keamanan Pakistan.
Polisi Gwadar memberitahu wartawan bahwa para korban, yang juga mencakup satu orang yang terluka, sedang tidur ketika para penyerang menyerbu kompleks tempat tinggal mereka dan menghujani mereka dengan peluru sebelum melarikan diri.
BLA, selain menyerang pasukan keamanan dan menuntut penarikan investasi China dari wilayah itu, juga menarget warga negara China yang bekerja di berbagai proyek yang didanai China di provinsi itu.
Sarfaraz Bugti, kepala menteri di provinsi itu, mengutuk pembunuhan para tukang cukur tersebut dan bertekad akan menyeret para pelaku ke muka hukum.
Ia menulis di X bahwa “apa yang disebut sebagai teroris Baluch telah mulai menarget para pekerja tak berdosa setelah terus menerus mengalami kekalahan” dari pasukan keamanan Pakistan.
Militer Pakistan secara teratur melakukan operasi melawan pemberontak di Baluchistan dan mengklaim sebagian besar operasi itu telah menekan pemberontakan. Para kritikus mempertanyakan klaim itu, dengan menyebut lonjakan serangan belakangan ini.
Bulan lalu, pemberontak di distrik Noshki, Baluchistan, memblokade jalan raya yang menghubungkan Pakistan dengan Iran dan menculik sekitar selusin penumpang bus dari Punjab sebelum akhirnya membunuh mereka. BLA mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada Maret lalu, para anggota BLA yang bersenjata berat menyerbu sebuah kompleks pemerintah penting di Gwadar, menyebabkan beberapa personel keamanan dan delapan penyerang tewas. [uh/lt]