Taiwan berterima kasih kepada Amerika Serikat, Kamis (6/6) karena menyetujui penjualan peralatan dan suku cadang untuk jet tempur F-16, dengan mengatakan hal tersebut akan membantu pulau itu mempertahankan diri dari China.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan bulan lalu meluncurkan latihan di sekitar pulau yang mempunyai pemerintahan sendiri beberapa hari setelah pelantikan presiden baru Lai Ching-te.
Amerika Serikat, mitra dekat Taipei, Rabu (5/6) menyetujui dua paket penjualan militer ke Taiwan senilai total sekitar $300 juta, sebagian besar berupa suku cadang dan perbaikan untuk jet tempur F-16 milik Taiwan.
Persetujuan penjualan tersebut diumumkan dalam dua pernyataan dari Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS, yang dibentuk untuk memberikan bantuan kepada sekutu dan mitra Amerika Serikat.
Amerika Serikat mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979. Namun, Taiwan tetap menjadi mitra terpenting dan AS menjadi pemasok senjata terbesar bagi Taiwan, sehingga memicu kecaman berulang kali dari China.
Kementerian Pertahanan Taiwan, Kamis (6/6) menyatakan berterima kasih atas persetujuan penjualan senjata tersebut, yang diperkirakan akan mulai berlaku dalam waktu satu bulan lagi.
Kementerian itu mengatakan bahwa penjualan tersebut akan membantu Taiwan “memenuhi kebutuhan operasi pertahanan”, dan menambahkan: “Intimidasi militer tidak akan berkontribusi pada perdamaian regional dan kami menyerukan Partai Komunis China untuk menghentikan segala macam perilaku tidak rasional terhadap Taiwan.”
Kementerian Luar Negeri Taiwan juga menyambut baik penjualan tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa "penjualan ini menunjukkan komitmen yang teguh terhadap pertahanan kami... Dedikasi kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas tetap bertahan di tengah meningkatnya agresi #China."
China mengatakan pihaknya tidak akan pernah mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan di bawah kendalinya, dan China mempertahankan kehadiran militer hampir setiap hari di sekitar pulau itu, mengirimkan jet-jet tempur, drone-drone, dan kapal-kapal angkatan laut.
China melancarkan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan bulan lalu, hanya tiga hari setelah pelantikan Lai, di mana ia berjanji untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi pulau tersebut.
China mengatakan pidato tersebut mirip dengan “pengakuan kemerdekaan Taiwan”, dan menggambarkan latihan perang mereka sebagai “hukuman”. [ab/uh]
Forum