Tautan-tautan Akses

Isu Iklim

Cuaca Ekstrem di China: 4 Tewas, Belasan Hilang

Sebuah mobil melaju melewati lokasi tanah longsor setelah badai di Longyan, provinsi Fujian, China timur, 17 Juni 2024. (CNS / AFP)
Sebuah mobil melaju melewati lokasi tanah longsor setelah badai di Longyan, provinsi Fujian, China timur, 17 Juni 2024. (CNS / AFP)

Sedikitnya empat orang tewas dan belasan orang dilaporkan hilang akibat bencana hujan lebat yang mengguyur bagian selatan China, menurut laporan media pemerintah, Selasa (18/6). Pada saat bersamaan, wilayah utara justru menghadapi suhu terpanas pada tahun ini.

Hujan deras yang "melebihi rekor maksimum harian" di beberapa daerah di Provinsi Fujian, menyebabkan empat orang meninggal, menurut kantor berita negara Xinhua, mengutip keterangan markas besar pengendalian banjir di Kabupaten Shanghang.

Lebih dari 66.000 orang di wilayah tersebut terdampak cuaca ekstrem, menurut laporan Xinhua. Laporan tersebut juga menyebutkan "infrastruktur komunikasi dan listrik... belum sepenuhnya pulih" serta memperingatkan kemungkinan terjadinya tanah longsor.

Xinhua menyebutkan "investigasi mengenai kondisi orang-orang yang terdampak" sedang dilakukan.

Di wilayah Meizhou, Provinsi Guangdong, tanah longsor yang terjadi Senin (17/6) menewaskan lima orang, menyebabkan 15 orang hilang, dan menjebak 13 orang lainnya, menurut laporan stasiun televisi negara CCTV, Selasa (18/6).

Seorang penduduk desa duduk di perahu karet bersama tim penyelamat di daerah banjir setelah badai di Nanping, provinsi Fujian, China timur, 16 Juni 2024. (CNS / AFP)
Seorang penduduk desa duduk di perahu karet bersama tim penyelamat di daerah banjir setelah badai di Nanping, provinsi Fujian, China timur, 16 Juni 2024. (CNS / AFP)

Rekaman CCTV memperlihatkan insiden mobil terguling dan gambar bangunan rusak di sekitar Meizhou. Penduduk, mengenakan sepatu bot karet, berjalan melintasi jalanan yang berlumpur dan penuh dengan puing-puing, untuk menyelamatkan barang-barang mereka.

Gambar lain menunjukkan bagian jalan raya tersapu tanah longsor dan petugas penyelamat yang mengenakan jaket pelampung berwarna oranye, mengarahkan perahu melewati air banjir untuk menjangkau penduduk desa yang terperangkap.

Presiden China Xi Jinping memerintahkan pekerja darurat untuk melakukan segala upaya dalam menanggapi situasi bencana, serta mendistribusikan bantuan dan melakukan penyelamatan secara efektif dalam memerangi banjir dan kekeringan, menurut Xinhua.

Dia menginstruksikan tim penyelamat untuk "menjamin keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat, serta stabilitas sosial secara keseluruhan," katanya.

Orang-orang berjalan melewati jembatan yang rusak pasca badai di Longyan, provinsi Fujian, China timur, 17 Juni 2024. (CNS / AFP)
Orang-orang berjalan melewati jembatan yang rusak pasca badai di Longyan, provinsi Fujian, China timur, 17 Juni 2024. (CNS / AFP)

Banjir juga melanda Provinsi Guangxi dan Hunan di bagian selatan dan tengah China, serta wilayah barat laut Xinjiang. Xinhua melaporkan, Selasa (18/6) bahwa empat orang hilang setelah terjadi banjir bandang di dekat Kota Changji.

Sementara itu, wilayah utara China saat ini menghadapi gelombang panas terburuk pada tahun ini.

Pusat Meteorologi Nasional mengatakan suhu diperkirakan akan mencapai 39 derajat Celsius di ibu kota Beijing, serta daerah sekitarnya Tianjin dan Hebei, Selasa (18/6).

Sawah kering yang terdampak kekeringan terlihat di desa Hudianxiang di Xinyang, provinsi Henan, China tengah, 18 Juni 2024. (JADE GAO / AFP)
Sawah kering yang terdampak kekeringan terlihat di desa Hudianxiang di Xinyang, provinsi Henan, China tengah, 18 Juni 2024. (JADE GAO / AFP)

Pihak berwenang memberlakukan langkah pencegahan kekeringan dan memberikan bantuan dalam menghadapi bencana di tujuh provinsi di utara, timur, dan tengah China.

China dilanda cuaca ekstrem pada musim panas, yang menurut para ilmuwan semakin umum terjadi akibat perubahan iklim.

Gas rumah kaca, di mana China merupakan penghasil emisi terbesar di dunia, merupakan kontributor utama terhadap perubahan iklim. [ah/es]

See all News Updates of the Day

Badai Beryl, Cuaca Ekstrem, dan Perubahan Iklim

Badai Beryl, Cuaca Ekstrem, dan Perubahan Iklim
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:51 0:00

Badai kuat Beryl di Karibia, hujan deras di Tiongkok, India, hingga Serbia, membuat ahli cuaca mengingatkan kembali dampak perubahan iklim. Sementara di AS, Presiden Joe Biden mengumumkan langkah baru untuk meningkatan resiliensi iklim Amerika.

Badai Beryl Diperkirakan Capai Jamaika hari Rabu

Orang-orang berdiri di pantai menghadap terjangan ombak, saat Badai Beryl bergerak ke selatan pulau, di Santo Domingo, Republik Dominika, 2 Juli 2024. (REUTERS/Erika Santelices)
Orang-orang berdiri di pantai menghadap terjangan ombak, saat Badai Beryl bergerak ke selatan pulau, di Santo Domingo, Republik Dominika, 2 Juli 2024. (REUTERS/Erika Santelices)

Para peramal cuaca AS mengatakan Beryl menimbulkan bahaya yang mengancam jiwa bagi Jamaika dan Kepulauan Cayman sewaktu badai itu terus bergerak melintasi Laut Karibia.

Pusat Badai Nasional (NHC) di Miami mengatakan Badai Beryl membawa angin berkecepatan maksimum 240 km per jam. Ini membuat Beryl menjadi badai kategori 4 dari skala lima yang digunakan NHC untuk mengukur laju maksimal angin yang dibawa badai dan potensi kerusakan yang ditimbulkannya. Beryl juga membawa angin berkekuatan badai dengan kecepatan hingga 65 km ke arah luar dari pusatnya dan angin berkekuatan badai tropis dengan laju hingga 295 km.

NHC mengatakan Beryl sekarang ini bergerak ke arah barat-barat laut tetapi akan berbelok lebih ke barat pada Rabu malam atau Kamis, menempatkannya di jalur yang membawanya mendekati atau melewati Jamaika pada hari Rabu dan Kepulauan Caymyan pada Rabu malam atau Kamis pagi.

Peringatan badai diberlakukan di Jamaika serta di pulau Grand Cayman, Little Cayman dan Cayman Brac, sementara peringatan waspada badai diberlakukan di Haiti dan semenanjung Yucatan di Meksiko, di mana Beryl diyakini akan tiba di sana pada hari Kamis.

Warga mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat berlalunya Badai Beryl, di Ottley Hall, St. Vincent dan Grenadines, Selasa, 2 Juli 2024. (AP/Lucanus Ollivierre)
Warga mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat berlalunya Badai Beryl, di Ottley Hall, St. Vincent dan Grenadines, Selasa, 2 Juli 2024. (AP/Lucanus Ollivierre)

Beryl diperkirakan membawa hujan lebat dengan curah total 10 hingga 20 centimeter di Jamaika dan bagian barat daya Semenanjung Haiti mulai Rabu larut malam, sedangkan Kepulauan Cayman dan Semenanjung Yucatan akan menerima hujan dengan curah 5 hingga 10 centimeter antara Kamis dan Jumat. Badai ini juga diperkirakan akan memicu gelombang badai berbahaya yang dapat meningkatkan permukaan air 2 hingga 3 meter di atas gelombang pasang normal di Jamaika, dan hingga satu meter di atas gelombang pasang normal di Kepulauan Cayman.

NHC memperingatkan bahwa pesisir selatan Puerto Rico dan Hispaniola, pulau di mana Republik Dominika dan Haiti berbagi wilayah, akan mengalami gelombang besar yang dapat menyebabkan kondisi ombak dan arus yang mengancam jiwa.

Gedung Putih mengatakan di akun media sosial X bahwa Presiden AS Joe Biden memantau dengan cermat Badai Beryl dan terhubung dengan para pejabat, termasuk Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA). Mereka mengatakan pemerintah siap membantu rakyat Puerto Rico, Kepulauan Virgin AS, dan kawasan, dan mendesak warga untuk mematuhi arahan pejabat setempat. [uh/ab]

Suhu Panas Tinggi yang Berbahaya Landa California, dan Wilayah Selatan AS

Seorang pria tampak berusaha mendinginkan badannya di pinggir danau di Sacramento, California, pada 2 Juli 2024. (Foto: AP/Terry Chea)
Seorang pria tampak berusaha mendinginkan badannya di pinggir danau di Sacramento, California, pada 2 Juli 2024. (Foto: AP/Terry Chea)

Sebagian wilayah California mengalami panas terik pada Selasa (2/7) dan keadaan diperkirakan menjadi lebih buruk dalam libur akhir pekan untuk memperingati Kemerdekaan AS, 4 Juli, di bagian-bagian wilayah AS dengan hampir 90 juta orang berada dalam wilayah peringatan cuaca panas.

Kondisi terik tersebut disebabkan oleh pusat tekanan tinggi dari wilayah Pesisir Barat dan sebuah pusat terpisah yang memicu peringatan cuaca panas dari Kansas dan Misouri hingga negara-negara bagian di selatan AS, menurut Layanan Cuaca Nasional.

Ibu kota California, Sacramento, berada di bawah peringatan suhu panas yang diperkirakan berlangsung hingga Minggu (7/7) malam dengan suhu diperkirakan berkisar antara 40,5-46 derajat Celsius.

Seorang warga, Darlene Crumedy, yang berasal dari Fairfield, sekitar satu jam perjalanan darat dari Sacramento, mengatakan dia tidak menggunakan pendingin ruangan karena harganya terlalu mahal.

"Saya baik-baik saja, saya memiliki ratusan kipas," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ia mencoba untuk tetap berada di dalam rumah dan meminum air dingin untuk mengatasi cuaca panas yang melanda.

Analisis yang dilakukan oleh kantor berita The Associated Press mendapati bahwa panas menewaskan lebih dari 2.300 orang di AS tahun lalu, jumlah yang memecahkan rekor. Angka tersebut kemungkinan besar terlalu rendah, kata puluhan ahli kepada wartawan The Associated Press.

Arthur Jey, seorang dokter di Sacramento, mengatakan kepada wartawan bahwa penting untuk menghindari cuaca panas, selain mengenakan topi dan pakaian longgar, tetap terhidrasi, dan mewaspadai tanda-tanda serangan panas.

"[Gejala] sengatan panan terlihat seperti serangan stroke," ungkap Jey. Ia menggambarkan gejala yang muncul mungkin mencakup sakit kepala yang luar biasa, penglihatan kabur, keluarnya keringat yang banyak dan tidak berkeringat sama sekali.

Panas di California diperkirakan menyebar dari utara ke selatan selama seminggu, dengan suhu terparah terpusat di daerah pedalaman termasuk lembah Sacramento dan San Joaquin serta gurun di bagian selatan. Namun peringatan meluas hingga ke wilayah pesisir.

California sering mengalami kebakaran hutan pada musim semi dan awal musim panas yang timbul berkat rumput yang tumbuh subur akibat musim dingin basah yang datang berturut-turut. Kebakaran terbesar yang berlangsung saat ini, dijuluki Basin Fire, baru 17% padam pada Selasa (2/7). Api sejauh ini telah menghanguskan lebih dari 54 kilometer persegi dari wilayah Hutan Nasional Sierra di timur Fresno County. [ka/rs]

Biden: Mengabaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab

Presiden AS Joe Biden berbicara dalam kunjungannya ke Pusat Operasi Penanggulangan Bencana di Washington DC, pada 2 Juli 2024. (Foto: AP/Evam Vucci)
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam kunjungannya ke Pusat Operasi Penanggulangan Bencana di Washington DC, pada 2 Juli 2024. (Foto: AP/Evam Vucci)

Presiden Joe Biden, Selasa (2/7), memperingatkan ancaman yang ditimbulkan cuaca ekstrem di Pusat Operasi Penanggulangan Bencana Distrik of Columbia (D.C).

“Musim panas baru saja dimulai. Puluhan juta orang AS sudah mendapat peringatan panas akibat suhu yang memecahkan rekor,” katanya.

Pada akhir Juni, negara bagian-negara bagian di wilayah Selatan AS mencatat suhu mendekati atau melampaui 38 derajat Celsius. Indeks panas mencapai 43 hingga 46 derajat Celsius.

“Mengabaikan perubahan iklim adalah hal yang mematikan, berbahaya, dan tidak bertanggung jawab,” kata Biden. “Peristiwa cuaca ekstrem yang dipicu iklim ini tidak hanya berdampak pada kehidupan masyarakat, tetapi juga memerlukan biaya, merugikan perekonomian, dan secara signifikan berdampak negatif terhadap kondisi psikologis masyarakat.”

Menurut Biden, AS menderita kerugian sebesar $90 miliar akibat peristiwa cuaca tahun lalu.

Wali Kota DC, Muriel Bowser, mengatakan dia telah mengumumkan 34 keadaan darurat panas sejak pembukaan pusat penanggulangan bencana di kota itu pada tahun lalu.

Biden merujuk pada kebijakan pemerintahannya yang menargetkan perubahan iklim, termasuk Inisiatif Justice40, yang mengarahkan dukungan lingkungan kepada masyarakat yang kurang mampu; laporan baru dari Badan Perlindungan Lingkungan yang akan mengkaji dampak lanjutan akibat perubahan iklim dan kesehatan; dan undang-undang infrastruktur bipartisan yang bertujuan menurunkan biaya energi.

Biden juga mengkritik mantan Presiden Donald Trump, pesaingnya dalam pemilu 2024, dan politisi Partai Republik lainnya yang mendukung Trump dalam isu iklim.

“Mereka masih menyangkal adanya peristiwa perubahan iklim… mereka pasti hidup dalam lubang di suatu tempat,” katanya.

Pernyataan Biden itu muncul menyusul rangkaian peristiwa cuaca yang terjadi selain gelombang panas di AS.

Beryl, badai Kategori 5, memecahkan rekor intensitasnya pada awal musim ini. Badai itu baru-baru ini menghantam pulau Carriacou di Grenada dengan kecepatan angin mencapai 240 km per jam.

Sementara Karibia menghadapi badai dahsyat, negara-negara lain mengalami cuaca ekstrem.

Yunani sedang mengatasi kebakaran hutan di pulau Chios dan Kos. [ka/ab]

VOA Headline News: Suhu Panas Sangat Tinggi Landa California

VOA Headline News: Suhu Panas Sangat Tinggi Landa California
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:05:00 0:00

Tunjukkan lebih banyak

XS
SM
MD
LG