Upaya-upaya AS untuk menggagalkan serangan terhadap pelayaran internasional yang dilakukan militan Houthi dukungan Iran di Yaman tidak lebih dari “peredam guncangan” dan kemungkinan besar tidak akan mengarah ke stabilitas atau laut yang lebih aman, kata seorang komandan senior AS.
Laksamana Madya George Wikoff, yang memimpin upaya-upaya angkatan laut AS di Timur Tengah, menyampaikan penilaian terang-terangan itu hari Rabu, dengan mengatakan bahwa serangan dan upaya defensif AS bukan hanya sedikit mengubah perilaku Houthi, tetapi sekarang tampaknya juga kelompok itu tidak akan goyah oleh kekuatan militer.
“Solusinya tidak akan muncul dari sistem persenjataan,” kata Wikoff kepada hadirin di Washington, sewaktu berbicara via video dari markas besar Armada ke-5 AS di Bahrain.
“Kami tentu saja telah mengurangi kemampuan mereka. Tidak diragukan lagi. Kami telah mengurangi kemampuan mereka,” ujarnya. “Namun, apakah kami telah menghentikan mereka? Tidak.”
Pernyataannya itu didasarkan pada evaluasi AS lainnya yang mempertanyakan kemampuan AS dan sekutu-sekutunya untuk mencegah Houthi menargetkan kapal-kapal komersial yang melalui Laut Merah, yang mencakup 15 persen dari perdagangan maritim internasional.
Sebuah laporan yang dikeluarkan Juni lalu oleh Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mendapati kapal-kapal kontainer yang melalui kawasan itu berkurang hingga 90 persen dari Desember 2023 hingga pertengahan Februari 2024.
DIA juga memperingatkan bahwa meskipun AS dan Eropa telah melakukan tindakan balasan, seperti Operation Prosperity Guardian yang dipimpin AS dan misi ASPIDES Uni Eropa, Houthi masih dapat melancarkan lebih dari 43 serangan antara 19 November dan 23 Maret, sehingga meningkatkan biaya keamanan dan premi asuransi.
Wikoff pada hari Rabu mengatakan pasukan AS telah melihat sejumlah tanda stabilisasi sejak Februari, tetapi menyebut itu sebagai “stabilisasi yang tidak dapat diterima,” dengan sejumlah kapal melewati Selat Bab El Mandeb, yang menghubungkan Luat Merah dengan Teluk Aded, masih berkurang hingga sekitar separuhnya.
Namun serangan dan ancaman terhadap kapal-kapal komersial dan terhadap pasukan AS di kawasan itu masih terus ada.
Para pejabat Houthi hari Rabu mengklaim mereka meluncurkan serangan terhadap sebuah kapal peti kemas dan dua kapal militer AS, meskipun seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada VOA tidak ada “laporan operasional untuk mendukung klaim tersebut.”
Secara terpisah, Komando Pusat AS, yang mengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah, telah mengatakan pasukannya menghancurkan tujuh drone Houthi, tujuh rudal Houthi, satu drone laut Houthi dan satu peluncur rudal Houthi, semuanya dalam lima hari terakhir. [uh/ab]
Forum