Pihak berwenang Isarel mengatakan tiga warga Israel tewas ditembak di perbatasan antara Tepi Barat dan Yordania pada Minggu (8/9) dalam serangan yang tampaknya terkait dengan perang yang telah berlangsung selama 11 bulan di Gaza.
Militer mengatakan seorang laki-laki bersenjata mendekati Penyeberangan Jembatan Allenby dari sisi Yordania dengan sebuah truk dan melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan Israel, yang membunuh penyerang dalam baku tembak. Tiga orang yang tewas tertembak adalah warga sipil Israel. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan ketiga korban adalah laki-laki berusia 50-an.
Kantor berita pemerintah Yordania, Petra, mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki insiden penembakan tersebut. Yordania, negara Arab yang bersekutu dengan Barat ini, berdamai dengan Israel pada 1994, tetapi sangat kritis terhadap kebijakan Israel pada Palestina. Yordania memiliki populasi Palestina yang besar di negaranya dan telah mengalami beberapa demonstrasi massal menentang Israel atas perang di Gaza.
Israel dan Yordania Tutup Penyebrangan Perbatasan Allenby
Penyeberangan Allenby yang terletak di atas Sungai Yordania – dan juga dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein – sebagian besar digunakan oleh warga Israel, Palestina, dan wisatawan internasional. Pihak berwenang di Israel dan Yordania mengatakan penyeberangan itu ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Israel kemudian mengumumkan penutupan kedua penyeberangan daratnya dengan Yordania, dekat Beit Shean di utara dan Eilat di selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk serangan itu dan mengaitkannya dengan konflik Israel yang lebih besar dengan Iran dan kelompok militan sekutunya, termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Aksi Kekerasan Israel Terjadi di Tepi Barat
Wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel mengalami peningkatan aksi kekerasan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober ke bagian selatan Israel, yang memicu serangan balasan Israel ke Jalur Gaza.
Israel hampir setiap hari melancarkan serangan penangkapan militer ke daerah pemukiman padat warga Palestina. Peningkatan kekerasan juga dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina, sebaliknya oleh warga Palestina terhadap warga Israel.
Sementara itu di Gaza, serangan udara Israel pada Minggu pagi menewaskan lima orang, termasuk dua perempuan, dua anak-anak dan seorang pejabat senior di Pertahanan Sipil – yang merupakan tim pertolongan pertama yang beroperasi di bawah pemerintahan yang dikelola Hamas.
Pertahanan Sipil mengatakan serangan itu menargetkan rumah wakil direkturnya untuk Gaza utara, Mohammed Morsi, di kamp pengungsi perkotaan Jabaliya. Belum ada komentar langsung dari militer Israel. Tentara mengatakan mereka berusaha menghindari kerugian terhadap warga sipil dan hanya menargetkan kelompok militan.
Lebih 40.000 Warga Tewas dalam Perang Israel-Hamas
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza tewas sejak perang dimulai. Penghitungan ini tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil. Perang Israel-Hamas juga telah menyebabkan kehancuran besar dan memaksa sekitar 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, seringkali berkali-kali.
Serangan kelompok militan Hamas ke bagian selatan Israel pada 7 Oktober lalu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Mereka juga menculik 250 orang lainnya dan masih menahan sekitar 100 orang di antaranya setelah melepaskan sebagian besar sandera sebagai imbalan bagi pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel dalam gencatan senjata pertama bulan November lalu. Sekitar sepertiga dari sandera yang tersisa di Gaza diyakini tewas.
Perundingan Tak Kunjung Capai Perjanjian Gencatan Senjata
Amerika, Qatar dan Mesir telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba menjadi perantara gencatan senjata dan pemulangan para sandera, namun negosiasi berulang kali menemui jalan buntu.
Israel merebut Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem timur – wilayah yang diinginkan Palestina sebagai negara masa depan mereka – dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Israel menarik tentara dan pemukim dari Gaza pada tahun 2005. Namun tetap mempertahankan kendali atas wilayah udara, garis pantai dan sebagian besar penyeberangan darat. Bersama Mesir, mereka juga memberlakukan blokade terhadap Gaza setelah Hamas merebut kekuasaan dari pasukan saingannya di Palestina pada tahun 2007. [em/ab]
Forum