Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang dipenjara berunjuk rasa di pinggiran ibu kota, Islamabad pada Minggu (8/9), menuntut pembebasan sang tokoh politik tersebut.
Khan telah dipenjara lebih dari setahun terkait lebih dari 150 kasus polisi.
Saingan utama Perdana Menteri Pakistan saat ini, Shehbaz Sharif, itu tetap menjadi tokoh populer meskipun ia terjerat sejumlah kasus, yang menurut para kritikus dan partainya bermotif politik.
Khan digulingkan pada 2022 melalui mosi tidak percaya di parlemen.
Unjuk rasa pada hari Minggu itu merupakan salah satu yang terbesar yang digelar oleh partai oposisi Pakistan pimpinan Khan, Tehreek-e-Insaf atau PTI, pada tahun ini. Unjuk rasa tersebut berjalan damai, meskipun polisi sempat bentrok dengan beberapa aktivis.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Khan, Zulfi Bukhari, mengecam tindakan polisi terhadap para pendukungnya yang "damai."
Sebelumnya, pihak berwenang telah menutup jalan-jalan utama dengan meletakkan kontainer pengiriman untuk mencegah para pendukung Khan menghadiri unjuk rasa.
"Insya Allah, kami akan segera membebaskan Imran Khan," kata Ali Amin, pejabat tinggi terpilih di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut, yang berpidato dalam unjuk rasa tersebut. Ia memberi ultimatum dua minggu kepada pemerintah agar pemimpinnya dibebaskan.
Khan telah mendekam dalam penjara sejak 2023. Ia ditangkap setelah dijatuhi hukuman dalam kasus korupsi. [ka/lt]
Forum