Angkatan bersenjata Iran, pada hari Minggu (27/10), menewaskan sedikitnya empat "teroris" yang berada di balik serangan mematikan terhadap kepolisian di wilayah tenggara negara tersebut sehari sebelumnya, ungkap kantor berita Tasnim.
Setidaknya 10 polisi tewas dalam serangan itu, yang menjadi salah satu serangan paling mematikan yang diklaim dilakukan oleh sebuah kelompok jihadis di daerah perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan.
Serangan itu menarget mobil polisi di wilayah Taftan, bagian dari provinsi Sistan-Baluchistan, wilayah yang berjarak sekitar 1.200 kilometer dari ibu kota, Teheran.
Kelompok jihadis Sunni Jaish al-Adl -- atau "Tentara Keadilan" dalam bahasa Arab -- yang berbasis di Pakistan dan aktif di wilayah tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam pesan mereka melalui layanan pesan Telegram.
Menurut kantor berita Tasnim, militer Iran menewaskan setidaknya empat "teroris" yang terlibat dalam serangan tersebut selama operasi penargetan dengan menggunakan drone.
“Dalam operasi ini, empat teroris tewas, lainnya melarikan diri dan empat ditangkap,” tambah kantor berita tersebut.
Sistan-Baluchistan, yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, merupakan salah satu wilayah termiskin di Iran.
Wilayah tersebut merupakan rumah bagi sejumlah besar etnis minoritas Baloch, yang menganut Islam Sunni, berbeda dengan kelompok Syiah yang merupakan mayoritas di Iran.
Bentrokan yang berulang terjadi di wilayah tersebut antara pasukan keamanan Iran melawan para pemberontak dari minoritas Baloch, kelompok Sunni radikal, dan para penyelundup narkoba. [ab/lt]
Forum