Tautan-tautan Akses

Bahas Situasi Suriah: Turki, Iran, dan Rusia akan Bertemu di Qatar Sabtu


Para kombatan dari kelompok anti-pemerintah berkerumun di antara warga sipil di dekat kincir air di Kota Hama, tak lama setelah merebut kota itu, Jumat, 6 Desember 2024. (Foto: Omar Haj Kadour/AFP)
Para kombatan dari kelompok anti-pemerintah berkerumun di antara warga sipil di dekat kincir air di Kota Hama, tak lama setelah merebut kota itu, Jumat, 6 Desember 2024. (Foto: Omar Haj Kadour/AFP)

Turki, Rusia dan Iran secara rutin mengadakan pembicaraan mengenai masa depan Suriah dalam format trilateral sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai "proses perdamaian Astana".

Para menteri luar negeri Turki, Iran dan Rusia akan bertemu di Doha, Qatar, pada Sabtu (7/12) untuk membahas kemajuan pesat pemberontak di Suriah, kata sumber diplomatik Turki pada Jumat (6/12).

Pemberontak Suriah telah meraih kemenangan terbesar di medan perang sejak perang saudara dimulai 13 tahun lalu, dan memberikan pukulan telak terhadap pemerintahan Presiden Bashar Assad.

Setelah bertahun-tahun terkurung di balik garis depan yang membeku, para pemberontak merebut kota utama Aleppo di utara pekan lalu sebelum terus merangsek hingga ke pusat kota Hama, dan merebut pusat kota strategis itu untuk pertama kalinya.

Turki, Rusia dan Iran secara rutin mengadakan pembicaraan mengenai masa depan Suriah dalam format trilateral sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai "proses perdamaian Astana". Turki, yang juga anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mendukung oposisi politik dan bersenjata, sedangkan Rusia dan Iran mendukung Assad.

Sumber tersebut mengatakan ketiga menteri tersebut diperkirakan akan bertemu di sela-sela Forum Doha pada Sabtu dalam rangka membahas "proses Astana", tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Pada Senin (3/12), Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan bahwa upaya baru akan dilakukan untuk menghidupkan kembali proses Astana. Fidan memberi pernyataan itu bersama Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi setelah pembicaraan mereka di Ankara.

Sejak dimulainya konflik baru, Turki telah meminta Assad untuk terlibat dengan rakyat Suriah untuk mencari solusi politik. Ankara telaj membantah bahwa mereka terlibat dalam operasi pemberontak dan mengatakan pihaknya tidak ingin melihat gelombang migran baru menuju perbatasan Turki. [ft/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG