Tautan-tautan Akses

Netanyahu: Dataran Tinggi Golan yang Diduduki “Selamanya” Milik Israel 


Tentara Israel berkumpul di dekat garis gencatan senjata yang terletak di antara Suriah danwilayah dataran tinggi Golan yang diduduki Israel, pada 9 Desember 2024. (Foto: Reuters/Ammar Awad)
Tentara Israel berkumpul di dekat garis gencatan senjata yang terletak di antara Suriah danwilayah dataran tinggi Golan yang diduduki Israel, pada 9 Desember 2024. (Foto: Reuters/Ammar Awad)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin (9/12) bahwa Dataran Tinggi Golan, yang diduduki oleh Israel selama hampir 60 tahun, akan selamanya menjadi bagian dari Israel.

Komentarnya muncul di saat kritik terus meningkat, setelah Israel mengambil alih zona penyangga di perbatasannya dengan Suriah.

Berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump karena mengakui aneksasi Israel pada 1981 atas wilayah tersebut dalam masa jabatan pertamanya dan mengatakan “Golan akan menjadi bagian dari Negara Israel selamanya”.

Israel merebut sebagian besar dataran tinggi pegunungan itu dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan telah mendudukinya sejak saat itu, menggagalkan upaya Suriah untuk merebut kembali wilayah itu dalam perang Arab-Israel pada 1973.

Netanyahu mengatakan kendali Israel atas dataran tinggi itu “memastikan keamanan dan kedaulatan kita”.

Selama akhir pekan lalu, dia memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke zona penyangga yang berada di bawah patroli PBB - di sebelah timur Golan yang dianeksasi Israel - setelah pemberontak yang dipimpin Islamis menggulingkan presiden Bashar al-Assad di Suriah.

PBB dan negara-negara tetangga Israel mengecam tindakan tersebut, dengan seorang juru bicara PBB pada Senin mengatakan tindakan Israel merupakan “pelanggaran” terhadap perjanjian pelepasan diri tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyuarakan pemahamannya atas tindakan Israel yang, menurutnya , “tidak permanen” dan “pada akhirnya, apa yang ingin kami lihat adalah stabilitas yang langgeng antara Israel dan Suriah, dan itu berarti kami mendukung semua pihak untuk menegakkan perjanjian pelepasan tahun 1974.” [ns/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG