Pakar Organisasi Internasional Urusan Migrasi (IOM) mengatakan ketika para migran kembali ke tempat asal, mereka membawa berbagai masalah kesehatan karena perjalanan dan tinggal di lingkungan yang tidak memadai.
Mereka menjelaskan masalah ini dalam jurnal PLoS Medicine.
Sebagai contoh, Haley West, salah seorang penulis laporan IOM mengatakan pekerja migran kadang tidak bisa menjangkau pelayanan kesehatan yang memadai di negara tempat mereka bekerja, sehingga mereka menanggung beban medis ketika pulang kembali ke keluarganya.
“Ketika mereka pulang, mereka menderita penyakit terkait kerja yang tidak diobati di negara tempat mereka bekerja. Diagnosanya mungkin tertunda," ujarnya. "Diagnosa yang tertunda itu kadang menyebabkan masalah kesehatan yang lebih buruk, yang seharusnya bisa dicegah, kalau mereka diberi akses ke pelayanan kesehatan di negara tempat mereka bekerja.”
Tidak semua migran bepergian karena alasan ekonomi. Banyak yang terpaksa mengungsi karena bencana alam, peperangan atau perang saudara. Rosilyne Borland, penulis laporan IOM lainnya mengatakan orang yang hidup dalam situasi seperti itu memiliki trauma psikologis.
“Ada beberapa studi menarik dilakukan terhadap mereka yang diberi status 'pengungsi' dan jenis gangguan mental yang dialami bertahun-tahun kemudian. Jadi, orang-orang yang kembali dari pengungsian massal, walaupun mereka senang bisa pulang, mereka menghadapi berbagai tantangan ketika kembali ke tempat asal," ujar Borland.
Borland menekankan apakah migrasi massal disebabkan oleh perang saudara atau tsunami, ketika mereka kembali, segala sesuatunya tidak akan sama seperti halnya ketika mereka pergi mengungsi.
Rossilyne Borland, Haley West dan rekan penulis lainnya merekomendasi agar kebijakan dibuat di berbagai tingkatan untuk memenuhi kebutuhan migran yang kembali ke tempat asal dan menjamin mereka memiliki akses bagi pemeriksaan kesehatan sehingga mereka bisa mendapat perawatan yang dibutuhkan ketika kembali ke tempat asal.