Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, Selasa, di Jakarta menegaskan isi pesan pendek atau Blackberry Messenger Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin, sah menjadi berita.
Dalam pesannya itu, Nazaruddin menuding sejumlah petinggi Partai Demokrat terlibat dalam sejumlah kasus korupsi termasuk kasus korupsi dana proyek Wisma Atlet di Palembang.
Selain itu, Nazaruddin juga menyatakan dalam pesannya bahwa akan diadakan Kongres Luar Biasa dan juga akan ada percobaan menjatuhkan SBY sebagai Ketua Dewan Pembina oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Partai Demokrat, kata Bagir, merupakan partai besar di pemerintahan sehingga wajar mendapatkan perhatian lebih dari pers. Selain itu, pemberitaan tersebut juga banyak menyangkut masalah korupsi.
Bagir Manan juga menyayangkan pidato SBY yang banyak menyalahkan pers atas kekisruhan di partainya. Ia mengatakan, "Ini dunia modern, dunia teknologi. Bagi pers yang namanya BBM, yang namanya SMS, adalah suatu kenyataan bukan sesuatu yang diciptakan oleh pers. Jadi, pers memberitakan kenyataan-kenyataan itu. Soal benar atau tidak benarnya itu secara material, secara hukum, itu bukan tugas pers."
Salah satu media massa yang kerap mengangkat isi pesan pendek Nazarudin sebagai berita adalah Koran Tempo. Majalah Tempo. Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Bambang Harymurti menjelaskan sebelum memuat isi pesan pendek Nazarudin itu, pihaknya melakukan verifikasi terlebih dahulu.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Pertama, BBM itu kita verifikasi kepada orang-orang yang kenal kepada Nazaruddin. Apakah betul ini nomor BBM -nya, bahasanya. Jadi, tidak langsung BBM dimuat. Banyak hal kalau belum diverifikasi atau dimintai perimbangannya pasti tidak akan dimuat."
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya semalam mengecam pemberitaan media massa yang menjadikan isi pesan singkat atau BBBM dari Mantan Bendaraha Umum Partai Demokrat, Nazarudin sebagai berita.
SBY mengatakan, "Banyak pemberitaan media massa termasuk media massa yang selama ini memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik, yang terus juga mendiskreditkan partai Demokrat dengan hanya bersumber dari SMS atau BBM. Yang saya maksudkan pasti saudara tahu adalah apa yang dikirim oleh yang mengaku sebagai Nazaruddin, yang bersangkutan masih buron, tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya."
Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengungkapkan media merupakan pilar keempat demokrasi. Dan di dunia politik, kata Pramono, pemberitaan baik dan buruk media merupakan konseksuensi dari demokrasi. Untuk itu, ujarnya, SBY tidak perlu menyalahkan media atas pemberitaan yang negatif tentang Partai Demokrat akhir-akhir ini.