Para pejabat pendidikan Jepang telah menyetujui edisi baru buku pelajaran sejarah yang kontroversial yang menurut para pengecamnya baik di dalam maupun di luar negeri mengabaikan sebagian besar kekejian masa perang dan militer Jepang.
Edisi ini merupakan versi baru dari buku yang menyulut aksi protes serupa tahun 2001.
Pihak pengecamnya di Jepang mengatakan buku itu menyembunyikan pemerintahan kolonial Jepang yang brutal di semenanjung Korea antara tahun 1910 dan 1945, dan prostitusi yang dipaksakan pada ribuan perempuan Asia.
Kementrian Luar Negeri Korea Selatan telah mengeluarkan protes resmi atas buku pelajaran itu. Para demonstran di Seoul membakar bendera Jepang dan patung dutabesar Jepang itu.
Cina, yang juga menderita di bawah pemerintahan kolonial Jepang, telah menyampaikan proses resmi kepada dutabesarnya untuk Jepang. Cina juga telah memanggil dutabesar Jepang di Beijing.