Uni Eropa sedang berjuang agar konstitusinya tetap hidup setelah piagam itu ditolak pekan ini oleh para pemilih di Prancis dan Belanda.
Kanselir Jerman Gerhard Schroeder terbang ke Luxemburg hari ini untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Jean-Claude Juncker, yang negaranya kini menjabat ketua Uni Eropa. Sesudahnya Schroeder memperingatkan agar jangan bereaksi berlebihan dan menyerukan dilanjutkannya proses ratifikasi konstitusi Uni Eropa itu.
Hari Sabtu di Berlin, Kanselir Schroeder menurut rencana akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Jacques Chirac mengenai krisis yang meliputi konstitusi itu. Para pemimpin Eropa juga akan menyelenggarakan pertemuan puncak bulan ini di Brussels. Ke-25 anggota Uni Eropa harus meratifikasi konstitusi itu sebelum berlaku. Dokumen itu mendapat persetujuan yang kuat di Latvia hari ini.
Sementara itu, menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice menyatakan yakin dalam hal kemitraan Amerika Serikat dengan Uni Eropa, meski ada keprihatinan atas konstitusi baru organisasi itu. Rice mengatakan hari Kamis bahwa para pemimpin Eropa harus memutuskan bagaimana selanjutnya setelah rancangan itu ditolak dalam dua referandum nasional. Dia mengatakan itu saat berdiri disamping para pejabat Uni Eropa sesuai pertemuan di Washington membahas rencana KTT di Gedung Putih tanggal 20 Juni.
Menteri Luar Negeri Luxemburg Jean Asselborn yang negaranya sekarang menduduki jabatan ketua Uni Eropa mengatakan KTT itu akan terfokus pada Timur Tengah, termasuk situasi di Libanon menyusul pemilu parlemen hari Minggu. Katanya, para pejabat Uni Eropa juga sedang menyiapkan pertemuan tingkat tinggi di Brussels untuk membantu membangun dukungan internasional bagi pemerintah baru Irak.