Presiden Bush menyerukan kepada rakyat Irak agar bersatu mendukung rancangan konstitusi yang sudah diserahkan kepada parlemen Irak, meskipun para perunding gagal merancang sebuah dokumen yang diterima oleh seluruh kelompok etnik dan politik Irak.
Berbicara di tanah pertaniannya di Texas, Presiden Bush mengakui adanya tentangan terhadap rancangan piagam itu dari kelompok Arab Sunni yang tidak menyetujui beberapa pasal. Tetapi ia menyebut sikap tidak sependapat demikian bagian sebuah proses politik yang akan mendorong perdebatan dan kompromi. Referendum nasional siap dilakukan tanggal 15 Oktober nanti.
Presiden Bush mengatakan rakyat Irak dan pasukan koalisi dapat memperkirakan meningkatnya pemberontakan, karena, mengutip kata-katanya, “musuh mengetahui kekalahan terbesarnya terletak pada pernyataan rakyat bebas di kotak-kotak suara.” Presiden Bush menyebut rancangan piagam itu sebuah inspirasi yang berisi perlindungan yang cakupannya jauh, termasuk kebebasan beragama, bersarikat dan menyatakan pendapat.