Umat Yahudi di seluruh dunia menyalakan lilin menandai malam pertama hari besar Yahudi – Hanukkah – yang kebetulan jatuh pada hari Natal untuk pertama kalinya dalam waktu 46 tahun.
Festival cahaya Yahudi ini dimulai saat matahari terbenam hari Minggu ketika lilin pertama dari delapan lilin tiap malam dinyalakan satu persatu dan anak-anak menikmati permainan, gula-gula, dan kue serabi kentang tradisional. Hanukkah menandai kemenangan bangsa Yahudi atas pasukan Syria yang kuat lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Umat Kristen di seluruh dunia juga merayakan Natal hari Minggu dengan doa bagi perdamaian.
Dalam pesan Natal pertamanya sejak menjadi Paus, Paus Benediktus menyerukan tata dunia baru dimana kemanusiaan bersatu melawan terorisme, kemiskinan, penyakit, dan perusakan lingkungan.
Paus memberikan berkatnya kepada puluhan ribu peziarah di Vatikan, dan mengucapkan selamat Natal dalam lebih dari 30 bahasa.
Di Bethlehem, puluhan ribu peziarah tidak menghiraukan cuaca dingin dan hujan, mengunjungi tempat kelahiran Yesus yang bersejarah untuk mengikuti missa.
Di Cina, dimana agama dibatasi dengan ketat oleh pemerintah, jutaan umat Kristen merayakan Natal di gereja-gereja yang direstui oleh pemerintah maupun yang tidak terdaftar. Sementara umat Yahudi Beijing berkumpul di tembok Cina untuk melakukan upacara penyalaan lilin Hanukkah.