Para pejabat Israel mengatakan serangkaian roket Hezbollah telah menewaskan paling sedikit 11 orang pada sebuah kota kecil Israel dekat perbatasan dengan Lebanon. Mereka yang tewas itu dikabarkan tentara cadangan. Paling sedikit 9 orang cedera dalam serangan itu, beberapa di antaranya parah. Pihak berwenang Israel mengatakan, roket-roket itu menghantam beberapa gedung di Kfar Giladi.
Serangan tsb adalah hantaman roket paling gawat terhadap Israel sejak konflik Israeli - Hezbollah mulai lebih dari 3 pekan lalu. Sebelumnya apra pejabat Libanon mengutarakan Israel juga melancarkan serangan udara di Lebanon hari ini, menewaskan 8 warga sipil. Polisi Libanon mengungkapkan, misil-misil Israel menghancurkan sebuah rumah di desa Ansar Sidon timur, menewaskan 5 penduduk sipil. Pigak berwenang Libanon selanjutnya menambahkan 3 warga sipil tewas oleh serangan udara di desa Naqoura, Libanon selatan.
Sementara, Dewan Keamanan PBB akan bersidang lagi hari Minggu ini guna mempertimbangkan rancangan resolusi yang menyerukan penghentian penuh permusuhan antara Israel dan Hizbullah di Libanon. Rancangan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Prancis itu menyerukan agar Hizbullah segera menghentikan serangan roket terhadap Israel dan Israel segera menghentikan semua operasi militer ofensifnya. Draf itu, yang kemungkinan akan diajukan ke pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang, juga menyerukan “perlucutan senjata semua kelompok bersenjata di Libanon”.
Para pejabat Libanon mengatakan mereka akan meminta perubahan, sebab draf itu tidak mengharuskan Israel menarik pasukannya dari Libanon. Menteri Kehakiman Israel Haim Ramon mengatakan hari ini, ofensif terhadap Hizbullah akan berlanjut karena Israel ingin mencapai tujuan militer lebih jauh dan memperbaiki posisi tawar-menawar-nya. Dia mengatakan Israel meragukan apakah Hizbullah akan menghormati resolusi itu jika disetujui.