Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice mengatakan kesepakatan nuklir dengan Korea Utara seharusnya merupakan pesan kepada Iran mengenai kekuatan kerja-sama internasional. Rice mengatakan pembicaraan enam pihak itu telah membuahkan hasil. Ia mengatakan Iran seharusnya memahami kesepakatan itu menunjukkan bagian negara-negara bisa bekerja-sama untuk meningkatkan perdamaian.
Namun, mantan dutabesar Amerika untuk PBB, John Bolton mengatakan kesepakatan Korea Utara mengirim “pesan keliru” kepada negara-negara seperti Iran. Ia mengatakan pesan yang diperoleh dari kesepakatan itu adalah calon-calon negara bernuklir akan diberi hadiah apabila mereka bertahan cukup lama.
Sebelumnya dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika ABC di Teheran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengulangi bahwa negaranya bersedia berunding mengenai program, nuklirnya.
Para pemimpin internasional memberi sambutan berhati-hati atas kesepakatan dengan Korea Utara berkenaan dengan program senjata nuklirnya, tetapi banyak yang memperingatkan ini hanya merupakan langkah pertama. Korea Utara hari Selasa sewaktu pembicaraan di Beijing bersedia mengambil berbagai langkah kearah perlucutan senjata dengan menutup fasilitas nuklirnya dalam waktu 60 hari dengan imbalan bantauan bahar bakar dan berbagai insentif lainnya.
Presiden Bush dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengatakan kesepakatan ini merupakan langkah praktir pertama menuju tercapainya semenanjung bebas-nuklir. Menteri Luar Negeri Amerika Condoleeza Rice menyambut baik kesepakatan dengan menyebutnya sebagai suatu permulaan yang baik, tetapi mengatakan ini hanya suatu langkah pertama.
Presiden Korea Selatan Roh-Moo-Hyun mengumandangkan komentar serupa dengan mengatakan berbagai langkah harus segera diambil untuk menerjemahkan kesepakatan itu menjadi realita. Para pejabat mengatakan kesepakatan tersebut mengharuskan Korea Utara menutup kompleks nuklirnya yang terbesar di Yongbyan, dan membuka fasilitas itu untuk tim inspektur internasional. Sebagai imbalan, Korea Utara mula-mula akan memperoleh 50-ribu ton bahan bakar berat.