Para mahasiswa, staf dosen, anggota komunitas dan sejumlah pemimpin politik, termasuk Presiden Bush, berkumpul di kampus Virginia Tech, di negara-bagian Virginia untuk acara doa bagi ke 33 orang yang tewas dalam pembantaian di kampus hari Senin.
Presiden Bush hari Selasa mengatakan hari adalah hari berduka bagi seluruh Amerika Serikat. Ia menganjurkan kepada para mahasiswa dan staff dosen yang berkabung supaya mencari sumber-sumber ketabahan di komunitas kampus mereka, pada keluarga mereka dan dalam kepercayaan mereka. Ribuan orang memenuhi semua kursi di Cassel Colisium di Virginia Tech, di Blacksburg.
Gubernur Virginia Tim Kaine memuji para mahasishwa atas semangat komunitas yang mereka peragakan kepada dunia ditengah-tengah musibah pahit. Para tokoh Muslim, Budhha, Yahudi dan Kristen dari komunitas itu memberi kata sambutan pada upacara doa bersama tersebut.
Para pembimbing universitas menganjurkan para mahasiswa supaya menjaga diri mereka dan mengupayakan bantuan jika mereka memerlukannya. Mereka mengatakan semua kuliah dibatalkan hingga hari Senin.
Polisi di Virginia Tech University, mengatakan nama pelaku penembakan yang menewaskan setidaknya 30 orang di ruang kuliah adalah Cho Seung Hui, seorang mahasiswa Korea Selatan di universitas itu. Cho yang berusia 23 tahun, adalah mahasiswa S-1 jurusan sastera Inggris tahun terakhir dan penduduk tetap Amerika. Pelaku penembakan itu membunuh dirinya sebelum polisi tiba.
Polisi negara-bagian Virginia mengatakan tes ballistik mendapati salah satu senjata-api yang digunakan dalam pembantaian brutal di ruang kuliah itu juga digunakan dalam insiden terpisah di salah satu aula asrama mahasiswa dua jam sebelumnya yang mengakibatkan dua orang tewas.
Polisi belum memberitahu apa motif penembakan membabi-buta ini yang paling banyak mengakibatkan kematian dalam sejarah Amerika. Menurut berbagai laporan media, Cho meninggalkan nota yang isinya ngelantur dengan segala macam keluhan, termasuk “anak-anak orang kaya.” Cho digambarkan sebagai seroang yang suka menyendiri.
