Politisi Indonesia yang tesinggung, Sutiyoso, menerima permintaan maaf dari para pejabat Australia Jumat karena adanya tuduhan bahwa dia diperlakukan tidak semestinya oleh polisi, ketika dia berkunjung ke Sydney.
Permintaan maaf itu, antara lain dari pemimpin negara-bagian yang berpenduduk paling padat itu, tampaknya telah meredakan ketegangan diplomatik karena insiden itu, yang telah mendominasi pokok-pokok berita halaman depan suartkabar Jakarta dan mengakibatkan demo marah di luar Kedutaan Besar Australia, Jakarta.
Gubernur Jakarta Sutiyoso mengeluh bahwa polisi memasuki kamar hotelnya di Sydney dan mendesaknya agar memberikan kesaksian pada pemeriksaan mengenai pembunuhan di Timor Timur tahun 1975, terhadap 5 wartawan yang berkantor pusat di Australia.
Insiden Selasa itu membuat marah jenderal purnawirawan, Sutiyoso, yang memperpendek kunjungan resminya ke Sydney. Pemerintah Indonesia telah menyampaikan protes resmi kepada Australia, dengan mengatakan bahwa perlakuan terhadapnya tidak bisa diterima.
Pemimpin New South Wales Morris Iemma, yang mengundang Sutiyoso ke Sydney, minta maaf atas terjadinya insiden itu. Kata wartawan, surat permintaan maaf itu disampaikan langsung kepada Sutiyoso, kemarin oleh Duta Besar Bill Farmer di Jakarta, yang sebelumnya juga telah minta maaf.