PM Irak Nouri al-Maliki menyerukan kepada sekelompok Menteri Sunni yang memboikot kabinet, agar kembali menjalankan tugas. Maliki hari Sabtu mengeluarkan pernyataan mendesak keenam Menteri Sunni agar mengakhiri boikot untuk memprotes proses hukum terhadap seorang Menteri Sunni lain, Menteri Kebudayaan Asaad Kamal Hashimi.
Hashimi ditutuh mendalangi upaya pembunuhan terhadap seorang legislator dua tahun silam. Legislator itu selamat, tetapi dua orang puteranya tewas dalam serangan itu. Blok utama Sunni dalam pemerintah koalisi hari Jumat mengumumkan bahwa pihaknya memboikot kabinet untuk memprotes dakwaan itu.
Dalam pernyataan hari ini, PM Maliki menyebut masalahnya ‘hukum murni’, dan ia mendesak para Menteri Sunni agar bekerja seusai dengan rambu-rambu hukum. Para politisi Sunni mengatakan, tuduhan itu bermotif politik. Hashimi sendiri saat ini menyembunyikan diri.
Sementara itu, pasukan Amerika mengatakan, mereka menewaskan 26 orang tersangka militan dan menahan 17 lainnya dalam operasi di kota Sadr, kubu ulama Syiah anti Barat Moqtada al-Sadr. Jurubicara militer Amerika mengatakan, operasi Sabtu dini hari itu menarget militan yang terkait dengan jaringan teror Iran yang menyalurkan bantuan ke Irak. Tentara Amerika menyanggah klaim polisi Irak bahwa yang tewas adalah warga sipil bukan militan.