Serbia mengatakan keputusan Dewan Keamanan PBB untuk menunda sebuah resolusi mengenai masa depan Kosovo merupakan kemenangan bagi Beograd dan Moskow.
Perdana Menteri Serbia Vojislav Kostunica mengatakan langkah hari Jumat oleh Dewan Keamanan itu memperkuat kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia dan merupakan kekalahan bagi mereka yang menginginkan kemerdekaan bagi Kosovo dan penduduknya yang beretnis Albania.
Di Pristina, ibukota Kosovo, tokoh-tokoh politik pro-kemerdekaan termasuk Perdana Menteri Agim Ceku mempertimbangkan deklarasi kemerdekaan sepihak dalam empat bulan – pada tanggal 28 November, yakni hari ketika Albania memperingati kemerdekaan.
Oposisi dari Rusia, yang bisa memblokir langkah Dewan Keamanan dengan veto, menyebabkan Amerika dan sekutu-sekutunya dari Eropa untuk menunda isu Kosovo, paling tidak untuk sementara. Dewan Keamanan telah secara tidak resmi membicarakan usulan solusi yang tadinya hendak menawarkan “kemerdekaan dengan pengawasan” kepada Kosovo sekarang, ketimbang pemutusan hubungan segera dan menyeluruh dari Beograd.
