Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan, ketertiban sudah dipulihkan di kota suci Karbala, tempat terjadi pertempuran sengit pada saat perayaan keagamaan Syi’ah Selasa kemarin yang menewaskan paling sedikit 52 orang dan mencederai lebih 200 orang.
Maliki yang tiba di Karbala pagi tadi mengatakan bahwa kelompok-kelompok kriminal dan sisa-sisa rezim Saddam Hussein menimbulkan kekacauan tersebut.
Para pejabat keamanan di Karbala mengatakan, pertempuran pecah kemarin pada waktu orang bersenjata yang setia kepada ulama radikal Moqtada al-Sadr melepas tembakan ke arah pejabat keamanan yang bertugas di dua tempat suci yang dilindungi oleh laskar bersenjata Dewan Islam Tertinggi di Irak.
Kekacauan itu memaksa pihak berwenang memberlakukan larangan keluar rumah di Karbala dan memerintahkan para peziarah agar meninggalkan kota itu, mempersingkat upacara keagamaan yang sedang mereka rayakan.
Perayaan itu memperingati hari kelahiran Muhammad al-Mahdi, imam ke-12 dan terakhir Syi’ah seharusnya berakhir hari ini.