Pejabat-pejabat Pakistan mengatakan pemilu akan ditunda hingga Februari karena mustahil menyelenggarakan pemilu parlementer pekan depan tepat pada waktunya. Sekretaris Jenderal Komisi Pemilu Kanwar Dilshad hari Selasa memberitahu para wartawan bahwa tanggal baru akan diumumkan hari Rabu setelah pembicaraan dengan partai-partai politik.
Panitia pemilu telah mengkonfirmasi pemungutan suara akan dilangsungkan bulan Februari dan memperhitungkan juga bulan suci Muharram, yang berakhir tanggal 8 Februari. Partai oposisi pimpinan mendiang Benazir Bhutto dan juga partai pimpinan mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif menuntut agar pemilu dilaksanakan sesuai jadwal tanggal 8 Januari. Sharif mengancam akan mengadakan aksi protes di jalan jika pemilu ditunda.
Pembunuhan Bhutto pekan lalu mengacaukan persiapan bagi pemilu itu sementara huru-hara di jalan berkobar di berbagai kota di seluruh pelosok Pakistan. Komisi pemilu mengatakan banyak kantor mereka dibakar dan daftar pemilih musnah dalam kekerasan itu. Provinsi Sindh, tempat asal Bhutto, paling parah terkena dampaknya. Hampir 60 orang tewas.
Partai pimpinan Presiden Pervez Musharraf mendukung penundaan pemilu selama beberapa pekan, dengan mengatakan pemilu itu tidak akan mempunyai kredibilitas jika diadakan di bawah suasana ketidak stabilan saat ini. Presiden Musharraf akan menyampaikan pidato nasional Rabu malam.
Pemerintah telah mempertimbangkan penundaan tersebut sejak terjadi pembunuhan mantan PM dan pemimpoin oposisi Benazir Bhutto Kamis lalu, dan kekerasan yang terjadi sesudah itu.