Parlemen Eropa telah menyetujui sebuah resolusi yang mendesak Israel agar mencabut blokade terhadap Jalur Gaza yang diperintah Hamas. Resolusi yang disahkan hari Kamis mengatakan kebijakan Israel untuk mengisolasi Gaza telah gagal dan menyerukan agar tempat penyeberangan ke daerah itu dibuka kembali meskipun dengan pengawasan.
Israel menutup tempat penyeberangan di perbatasan dengan Gaza itu setelah pejuang-pejuang Hamas mengambil alih wilayah itu Juni yang lalu. Dalam pekan-pekan terakhir ini, Israel mulai membatasi pemasokan bahan bakar dan listrik ke Gaza untuk berusaha menekan penduduk agar menghentikan para pejuang itu menembakkan roket ke kota-kota di Israel.
Gaza dihuni oleh satu setengah juta penduduk Palestina yang sangat bergantung pada bantuan dari luar. Resolusi parlemen Eropa itu mengatakan penduduk Gaza hendaknya tidak dikenakan apa yang disebut “hukuman kolektif” oleh Israel.
Sementara itu, sebuah organisasi yang memantau permukiman Israel mengatakan Israel telah menolak 94 persen permintaan izin mendirikan perumahan dari warga Palestina di Tepi Barat selama tujuh tahun yang lewat.
Organisasi Peace Now, yang menentang pembangunan permukiman baru oleh Israel, mengatakan dalam sebuah laporan hari Kamis bahwa pejabat-pejabat Israel menyetujui 91 dari 1.600 permintaan izin bagi rumah-rumah dan gedung yang ingin didirikan oleh warga Palestina antara tahun 2000 dan 2007. Organisasi itu juga mengatakan pejabat-pejabat Israel menggusur gedung-gedung yang didirikan secara tidak syah milik Palestina dengan jumlah yang lebih besar daripada gedung-gedung Israel yang akan dihancurkan.
Peace Now mengatakan data menunjukkan diskriminasi yang jelas terhadap warga Palestina. Pejabat-pejabat Israel menolak tuduhan diskriminasi, mengatakan angka-angka organisasi itu tidak sesuai kenyataan.
