Para pejabat Irak mengatakan, sebuah bom menghantam pipa minyak di Basra, hari Kamis, di mana tentara Irak sedang melancarkan operasi militer besar terhadap milisi Syiah.
Para pejabat tidak menegaskan siapa pelaku serangan itu. Juga tidak jelas apakah kerusakan yang ditimbulkan akan mempengaruhi ekspor minyak Irak.
Sementara itu, para saksi mata di Basra mengatakan, ledakan-ledakan terus terdengar. PM Irak Nouri al-Maliki hari Rabu mengeluarkan ultimatum agar milisi yang melawan pemerintah segera menyerahkan senjata dalam tiga hari.
Para pejabat Irak mengatakan, sekurang-kurangnya 40 orang tewas dan 200 lainnya cedera dalam bentrokan sengit yang mulai berkobar sejak hari Selasa di Basra.
Di Baghdad, para pengikut ulama radikal Moqtada al-Sadr berdemo menentang PM Nouri al-Maliki.
Dalam pada itu, mortir dan roket menghantam zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad, sehari setelah serangan serupa melukai tiga warga Amerika