Presiden Bush mengatakan, kekerasan yang meningkat di Irak selatan dan bagian-bagian kota Bagdad merupakan “momen yang menentukan” dalam sejarah Irak bebas.
Bush mengatakan hari ini, upaya pasukan Irak untuk menundukkan laskar-laskar Syiah akan memerlukan waktu, tetapi merupakan bagian yang diperlukan dalam membangun masyarakat bebas.
Katanya, pemerintah Irak harus siap menghadapi anasir-anasir kriminal tersebut. Presiden Bush mengatakan itu saat parlemen Irak melangsungkan sidang darurat untuk mengakhiri kekerasan di Basra dan kota-kota lainnya di Irak selatan.
Kekerasan itu telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam beberapa hari terakhir. Pasukan koalisi menjatuhkan bom di Basra hari ini untuk pertama kalinya dalam membantu pasukan darat Irak. Di Baghdad, “Zona Hijau” yang dilindungi Amerika kembali diserang, menyebabkan dua penjaga keamanan Irak tewas di luar kantor Wakil Presiden Tareq al-Hashemi.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden Bush dan Perdana Menteri Australia Kevin Ruud menyerukan agar Cina melakukan pembicaraan dengan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama, mengenai protes belum lama ini di Tibet. Keduanya mengeluarkan seruan itu hari ini Jumat pada konferensi pers bersama di Gedung Putih.
Ruud mengatakan, sepenuhnya sudah jelas ada pelanggaran hak asasi di Tibet dan menyerukan agar Cina mengekang diri dalam menanggapi para demonstran. Katanya dia akan membangkit isu itu manakala berkunjung ke Cina bulan depan.
Presiden Bush mengatakan, dalam pembicaraan telepon pekan ini dia menganjurkan agar Presiden Cina Hu Jintao melakukan pembicaraan dengan Dalai Lama. Dia mengatakan dialog itu adalah demi kepentingan terbaik Cina.
Presiden Bush juga berterimakasih kepada Australia atas sumbangan negara itu pada Afganistan dan Irak, meskipun Canberra memutuskan untuk menarik 550 anggota pasukan tempurnya dari Irak.