Harga beras mencapai rekor yang tinggi lagi hari Kamis. Harga patokan kunci di AS meloncat lebih dari dua persen menjadi 23 dolar, 37,5 sen untuk penyerahan di kemudian hari untuk 45 kilogram. Dan berita-berita mengatakan harga patokan untuk beras Thailand mencapai rekor 950 dolar satu ton. Beras adalah makanan pokok bagi separuh penduduk dunia.
Harga beras menjadi lipat dua tahun lalu karena meningkatnya permintaan, kekeringan di beberapa daerah penghasil beras, dan upaya beberapa penghasil utama untuk membatasi ekspor guna memastikan persediaan yang cukup untuk konsumsi dalam negri.
Hal itu mempersulit upaya Filipina, pengimpor beras terbesar di dunia, untuk membeli bahan pangan itu di pasar dunia. Permintaan Filipina untuk membeli 500.000 ton beras hanya mendapat tawaran dua pertiga dari yang diminta itu.
Orang-orang di berbagai negara di dunia berusaha mengatasi tingginya harga beras itu, yang telah memicu demonstrasi-demonstrasi baru di Afrika Selatan. Cina meningkatkan pajak ekspor terhadap pupuk untuk menjaga cukupnya persediaan bahan kimia pertanian itu di dalam negri.
Dalam perkembangan lainnya, harga minyak mentah mencapai tingkat tinggi baru lagi, di atas 115 dolar hari Kamis, sementara dolar yang melemah meningkatkan permintaan investor akan komoditas itu.
Minyak mentah untuk penyerahan bulan Mei meningkat ke tingkat rekor 115 dolar, 54 sen satu barel di New York, naik kurang lebih setengah persen dari hari Rabu. Harga itu kemudian sedikit turun.
Seorang analis energi di New York, Ray Carbone mengatakan faktor kunci yang mendorong harga minyak naik dalam jangka panjang adalah permintaan energi dalam jumlah besar oleh Cina dan India. Ia mengatakan pasar-pasar yang sedang muncul ini akan mempunyai pengaruh lebihb esar daripada permintaan energi yang lebih lemah di negara-negara maju.