Harga minyak mentah membubung hari Selasa, memecahkan rekor baru -- hampir 120 dolar se barel dalam perdagangan di New York. Harga minyak mentah untuk pengiriman kemudian sempat mencapai 119-dolar-90-sen se barel sebelum turun sedikit pada penutupan jual beli menjadi 119-dolar-37-sen.
Para pedagang mengatakan keseimbangan ketat antara permintaan dan persediaan berarti harga minyak melonjak apabila persediaan tampaknya terancam atau permintaan bertambah. Keprihatinan akan persediaan muncul akibat kekerasan di Nigeria, laporan bahwa Rusia akan mengurangi produksi minyaknya tahun ini, dan kemungkinan pemogokan buruh penyulingan minyak Skotlandia.
Negara-negara OPEC mengatakan pihaknya akan meningkatkan produksinya saat ini 32-juta barel sehari dengan sekitar seperempat dari jumlah itu pada tahun 2020. Hal itu akan ikut memenuhi permintaan yang terus bertambah dalam jangka panjang tetapi tidak berpengaruh pada harga minyak sekarang.
Pejabat-pejabat OPEC mengatakan saat ini persediaan minyak di pasar cukup dan menyalahkan para spekulator dan turunnya nilai dolar Amerika sebagai penyebab naiknya harga minyak.