Suplai pertolongan bagi bencana perlahan-lahan mengalir ke Birma yang diporak-porandakan topan, sementara ribuan pengungsi meninggalkan daerah bencana. Namun belum ada tanda-tanda pemerintah militer negara itu akan mengizinkan tenaga ahli asing membagikan bantuan.
Dunia telah menjanjikan bantuan senilai hampir 100 juta dollar, namun para pemimpin militer menahan pangan darurat di bandara, memperlamban pemberian visa bagi tenaga ahli luar negeri, dan bersikeras akan membagikan sendiri semua bantuan.
Dalam beberapa contoh, bantuan diberikan dalam upacara yang ditayangkan televisi setelah nama jenderal-jenderal tertinggi negara itu dituliskan pada karton-karton yang berisikan bantuan.
Direktur regional badan bantuan Inggris Oxfam (Sarah Ireland) mengatakan kepada para wartawan di Bangkok hari Minggu ini bahwa satu setengah juta orang berada pada risiko meninggal sebagai akibat kekurangan makanan, air bersih, dan bahan-bahan dasar untuk keperluan hidup yang tidak diizinkan masuk negara itu.
Pemerintah mengukuhkan lebih dari 23 ribu orang tewas dan paling sedikit 37 ribu lainnya hilang akibat topan Nargis. Sebagian kelompok-kelompok pemberi bantuan mengatakan angka kematian bisa melewati 100 ribu.
