Israel dan kelompok militan Hizbullah telah memulai proses pertukaran tawanan di perbatasan Lebanon-Israel.
Media setempat melaporkan Hizbullah telah menyerahkan jenazah dua tentara Israel kepada Komite Palang Merah Internasional. Kedua tentara itu ditawan oleh kelompok militan itu dalam serangan lintas perbatasan tahun 2006. Para pejabat Israel sebelumnya yakin kedua tentara itu sudah meninggal.
Sebagai penukar bagi jenazah kedua tentara itu, Israel akan membebaskan lima tawanan warga Lebanon, termasuk Samir Qantar, yang terlibat dalam serangan lintas perbatasan tahun 1979 yang menewaskan 3 warga Israel, termasuk dua anak-anak.
Israel juga diharuskan menyerahkan jenazah 200 pejuang warga Lebanon dan Palestina.
Hari Selasa, Presiden Israel Shimon Peres secara resmi mengampuni Qantar, dengan menyebut keputusannya sulit dan mengatakan pengampunan itu mendatangkan kepedihan yang tak tertahankan.