Georgia menyatakan telah memerintah pasukannya untuk melakukan gencatan senjata di wilayah Ossetia Selatan yang memisahkan diri, dan telah menawarkan untuk segera melakukan pembicaraan dengan Rusia guna mengakhiri konflik.
Departemen Pertahanan Georgia hari Minggu ini menyatakan Presiden Mikhail Saakashvili memerintahkan gencatan senjata dan bahwa pesannya itu telah disampaikan kepada Rusia.
Sebelumnya hari ini, pasukan Georgia – yang terus digempur pasukan Rusia dalam pertempuran sengit empat hari – mengumumkan penarikan posisinya dari Ossetia Selatan. Ketua Dewan Keamanan Georgia Alexander Lomaia mengatakan pasukan Georgia telah ditarik ke luar Ossetia Selatan.
Belum ada tanggapan segera dari Rusia terhadap langkah Georgia itu.
Rusia telah mengerahkan sekitar 10 ribu tentara ke Georgia untuk mencegah Tbilisi mengukuhkan kembali kekuasaannya atas Ossetia Selatan, yang 70 persen warganya adalah pemegang paspor Rusia.
Juga hari ini, kapal-kapal perang Rusia dilaporkan memblokade wilayah pantai Laut Hitam Georgia guna mencegah pengiriman perbekalan dan amunisi untuk pasukan Georgia lewat laut. Namun Rusia kemudian memberitakan bahwa armada Rusia di Laut Hitam telah berlabuh di pelabuhan Rusia terdekat di Novorossiysk, bersama-sama dengan sejumlah kapal lain.
Dewan Keamanan PBB berencana menggelar sidang konsultasi, yang keempat dalam beberapa hari terakhir ini, guna membahas krisis tersebut.