Menteri luar negeri Amerika Condoleezza Rice hari Minggu menuju Timur Tengah dalam satu upaya lagi untuk memajukan pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika hari Jumat mengukuhkan kunjungan itu sambil menambahkan bahwa Rice telah berbulat tekad mengusahakan penyelesaian two states (berdirinya dua negara) dalam pertikaian Israel-Palestina. Namun, kata jurubicara, Rice tidak akan memaksakan penyelesaian.
Hari Kamis menteri luar negeri Israel, Tzipi Livni mengingatkan bahwa perjanjian yang prematur tentang pembentukan negara Palestina dapat memicu kekerasan. Ia mengatakan, ada tekanan internasional untuk mencapai perjanjian pada akhir tahun ini sebelum Presiden George Bush mengakhiri masa jabatannya. Livni mengingatkan tentang pemberontakan Palestina setelah mantan Presiden Clinton mencoba dan gagal mengusahakan perjanjian perdamaian sebelum mengakhiri masa jabatannya tahun 2000.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika tadi mengatakan Washington tidak akan mendorong kedua pihak melampaui apa yang dapat mereka capai.