Para pejabat tinggi Uni Eropa dan Ukraina sepakat mempererat hubungan, namun Uni Eropa tidak memberi janji pasti keanggotaan kepada bekas negara republik Soviet itu.
Presiden Ukraina Viktor Yushchenko menyampaikan keyakinan bahwa pejabat Uni Eropa dan negaranya akan menandatangani perjanjian pra keanggotaan tahun depan. Ia menyampaikan hal itu di Paris pada akhir konferensi Uni Eropa-Ukraina, dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Presiden bergilir Uni Eropa.
Pengumuman resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut mengakui Ukraina sebagai sebuah negara Eropa, mempunyai sejarah dan nilai-nilai yang sama dengan negara-negara Uni Eropa. Perjanjian bilateral yang dirundingkan dalam sebuah kesepakatan asosiasi, menunjukkan kemungkinan keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa di masa yang akan datang.
Konferensi tersebut dianggap penting ditengah-tengah invasi militer Russia baru-baru ini terhadap Georgia, yang kata Russia dilakukan untuk melindungi warga Russia disana. Ukraina juga memiliki sejumlah penduduk etnis Russia (khususnya di Crimea).
Sarkozy mengatakan Uni Eropa sangat mendukung keutuhan wilayah Ukraina.
