Pemerintah Irak mengambil-alih pimpinan atas kelompok-kelompok milisi Arab yang tadinya dipimpin Amerika untuk melawan pemberontak al-Qaida.
Kata pejabat Irak, kelompok milisi yang disebut "Putra-Putra Irak", itu mulai hari ini akan digaji oleh pemerintah Irak dan bukan lagi oleh tentara Amerika.
Kebanyakan dari 100,000 orang putra-putra Irak itu adalah bekas pemberontak, dan ikutnya mereka melawan al Qaida telah mengakibatkan turunnya aksi kekerasan di Irak. Tapi banyak dari orang-orang Sunni anggota kelompok itu khawatir bahwa mereka akan ditangkap dan kemungkinan dibunuh oleh pemerintahan pimpinan kelompok Syiah.
Kata sebuah studi Pentagon yang dikeluarkan hari ini, proses integrasi antara kedua kelompok yang bersengketa itu terlalu lambat dan apabila gagal, akan menghidupkan kembali aksi-aksi kekerasan antar-suku.