Seorang ulama senior Iran menuduh Amerika Serikat menggunakan sebuah bom nuklir kecil dalam Perang Teluk pertama, tuduhan yang dibantah Amerika.
Media pemerintah Iran melaporkan, mantan presiden Ayatullah Hashemi Rafsanjani hari Jumat ini mempertanyakan mengapa wartawan tidak berusaha menggali laporan bahwa Amerika meledakkan sebuah bom atom pada hari-hari terakhir perang tahun 1991 itu.
Seorang jurubicara Komando Santral Amerika memberi tahu VOA sebabnya adalah karena insiden yang dituduhkan tidak pernah terjadi.
Jurubicara itu mengatakan hari ini, tuduhan itu sepenuhnya tidak berdasar. Media Iran melaporkan, dalam khotbah hari Jumat, Rafsanjani mengacu pada wawancara televisi Italia awal bulan ini dengan seorang veteran Perang Teluk Amerika.
Bekas tentara itu menuduh, pada bulan Februari 1991, Amerika Serikat meledakkan bom berkekuatan ledakan 5 kiloton antara kota Basra di Iraq selatan dan perbatasan Iran.