Tiongkok mengutuk pembunuhan lima orang pekerja minyak Tiongkok yang diculik lebih seminggu yang lalu di Sudan.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri Tiongkok merilis pernyataan hari ini di Beijing yang mencela pembunuhan tersebut sebagai serangan teroris.
Para korban adalah diantara sembilan karyawan minyak Tiongkok yang diculik tanggal 19 Oktober di daerah perminyakan di Sudan tengah.
Dua pekerja yang selamat mengalami luka-luka ketika melarikan diri, sementara dua lainnya masih disandera.
Khartoum mengatakan pemerintah tidak berbuat apapun yang mendorong para penculik membunuh para sandera. Khartoum mengatakan Gerakan Keadilan dan Persamaan – kelompok pemberontak yang beroperasi di daerah Darfur yang rusuh – bertanggungjawab atas penculikan dan pembunuhan tersebut. Kelompok itu membantah tuduhan tersebut.
Beberapa diplomat mengatakan pelakunya kemungkinan adalah warga suku setempat.
