Perdana Menteri Gordon Brown mengatakan ia memperkirakan Arab Saudi akan menyumbangkan dana kepada Dana Moneter Internasional atau IMF, untuk membantu negara-negara dengan ekonomi yang terpuruk mampu melewati krisis finansial global.
Brown berada diibukota Arab Saudi, Riyadh hari Minggu, sebagai bagian dari lawatan empat hari diwilayah itu. Kunjungan Brown berikutnya adalah ke Qatar.
Perdana Menteri itu menyerukan negara-negara Timur Tengah yang kaya agar meningkatkan dana IMF sebanyak ratusan miliar dolar. Ia mengatakan negara-negara Asia, khususnya Tiongkok, seharusnya juga menyumbang.
IMF sudah memberikan pinjaman darurat kepada Eslandia, Hongaria dan Ukraina, dan sedang berunding untuk membantu negara-negara lain yang terancam keambrukan finansial.
Brown juga mengatakan, harga minyak yang berfluktuasi tidak menguntungkan fihak manapun, dan menyumbang pada destabilisasi ekonomi dunia.
Ia mengecam keputusan OPEC baru-baru ini untuk mengurangi produksi minyak karena jatuhnya harga minyak itu.
Di Turki Sabtu, Forum Ekonomi Sedunia, mengakhiri konferensi tiga hari. Peserta konferensi ini yang berkumpul di Istanbul, Turki, mencapai konsensus bahwa perlambanan ekonomi ini akan berlangsung antara 18 bulan sampai tiga tahun.
Pakar ekonomi dan bankir mengatakan keparahan dan durasi krisis ini
bergantung pada kerjasama antara pemerintah dan lembaga-lembaga finansial.
Di India Sabtu, bank sentral memotong suku bunga utama untuk kedua kalinya dalam dua minggu guna membantu ekonomi India. Langkah ini dilakukan menyusul tindakan serupa dinegara-negara lain, termasuk Amerika, Jepang dan Tiongkok. Pemotongan suku bunga lainnya diperkirakan akan dilakukan negara-negara Eropa dan Australia.
November ini, Presiden Bush akan menjadi tuan rumah dari Kelompok 20, gabungan negara maju dan berkembang, yang akan berusaha mengidentifikasi sebab-sebab dari perlambanan ekonomi ini serta apa yang harus dilakukan guna memperbaiki situasinya.